Cara Menanam Belimbing dan Membudidayakannya untuk Hasil Panen Melimpah

biotifor.or.idCara Menanam Belimbing – Belimbing adalah salah satu buah tropis yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah ini kaya akan vitamin C, antioksidan, serat, dan mineral. Selain itu, belimbing juga memiliki rasa yang segar dan asam, cocok untuk dijadikan jus, selai, manisan, atau campuran salad.

Namun, tahukah Anda bahwa belimbing juga bisa Anda tanam sendiri di rumah? Ya, dengan menanam belimbing, Anda tidak hanya bisa mendapatkan buah segar kapan saja, tetapi juga bisa menambah keindahan pekarangan Anda. Belimbing adalah tanaman yang cukup mudah dirawat dan tahan terhadap hama dan penyakit.

Lalu, bagaimana cara menanam belimbing yang baik dan benar? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan? Bagaimana cara merawat dan memanen belimbing? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan Anda tentang cara menanam belimbing. Simak panduan lengkapnya berikut ini.

Persiapan Bibit Belimbing

Langkah pertama dalam menanam belimbing adalah mempersiapkan bibitnya. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bibit belimbing, yaitu:

  • Membeli bibit siap tanam dari toko tanaman atau penjual online. Cara ini paling praktis dan cepat, tetapi Anda harus memilih bibit yang sehat, berkualitas, dan sesuai dengan jenis belimbing yang Anda inginkan.
  • Menyemaikan biji belimbing dari buah segar. Cara ini lebih murah dan alami, tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama dan hasilnya tidak pasti. Anda harus memilih buah belimbing yang matang, bersihkan bijinya dari daging buah, lalu rendam dalam air selama 24 jam. Setelah itu, tanam bijinya dalam pot berisi media tanam yang subur dan lembab. Siram secara teratur dan tunggu hingga biji berkecambah.
  • Menyambung atau mencangkok ranting belimbing dari pohon induk. Cara ini lebih cepat dan hasilnya lebih pasti daripada menyemaikan biji, tetapi membutuhkan keterampilan dan peralatan khusus. Anda harus memilih ranting belimbing yang sehat, subur, dan berumur setidaknya satu tahun. Lalu, potong ranting tersebut dengan sudut 45 derajat dan bersihkan kulit kayunya sepanjang 2-3 cm dari pangkal. Sisipkan ranting tersebut ke dalam batang pohon lain yang sudah dipotong sebelumnya (biasanya menggunakan jambu biji atau jambu air sebagai batang bawah). Ikat dengan rapat menggunakan karet gelang atau plastik bening. Tutup bagian atas ranting dengan plastik bening agar tidak kering. Tunggu hingga ranting menyatu dengan batang bawah (biasanya sekitar 2-3 bulan), lalu potong ikatan dan plastiknya.
Baca Juga  Manfaat Kaldu Sapi Untuk Kesehatan Dan Kuliner

Setelah Anda mendapatkan bibit belimbing, Anda harus merawatnya dengan baik sebelum menanamnya di lahan. Berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang secara teratur. Siram bibit setiap hari atau sesuai kebutuhan. Jaga agar bibit tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan berlebihan.

Persiapan Lahan Tanam Belimbing

Langkah kedua dalam menanam belimbing adalah mempersiapkan lahan tanamnya. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan, yaitu:

  • Pilih lokasi yang memiliki sinar matahari cukup (sekitar 6-8 jam sehari), tetapi tidak terlalu panas atau terik.
  • Pilih tanah yang gembur, subur, dan drainase baik (tidak tergenang air). Jika tanah Anda keras atau kurang subur, Anda bisa mengolahnya dengan mencampurkan pasir, sekam padi, atau arang sekam.
  • Buat lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 x 50 x 50 cm. Jarak antara lubang tanam sekitar 3-5 meter, tergantung dari jenis belimbing yang Anda tanam. Belimbing manis biasanya membutuhkan jarak lebih lebar daripada belimbing asam.
  • Berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang sebanyak 2-3 kg ke dalam lubang tanam. Aduk rata dengan tanah. Biarkan selama beberapa hari agar pupuk meresap ke dalam tanah.

Penanaman Bibit Belimbing

Langkah ketiga dalam menanam belimbing adalah menanam bibitnya ke dalam lahan yang sudah dipersiapkan. Berikut adalah cara menanam bibit belimbing:

  1. Buka bungkus bibit belimbing jika Anda membelinya dari toko atau penjual online. Jika Anda menyemaikan biji atau menyambung ranting, pindahkan bibit dari pot ke dalam lubang tanam dengan hati-hati. Jangan merusak akar atau batang bibit.
  2. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam dengan posisi tegak. Pastikan pangkal batang bibit sejajar dengan permukaan tanah. Jangan menanam bibit terlalu dalam atau terlalu dangkal.
  3. Tutup lubang tanam dengan tanah yang sudah dicampur pupuk organik. Padatkan tanah di sekitar bibit agar tidak goyang atau roboh.
  4. Siram bibit dengan air secukupnya. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Pastikan tanah tetap lembab, tetapi tidak basah.
  5. Berikan penyangga atau ajir untuk menjaga bibit agar tetap tegak dan kuat. Anda bisa menggunakan bambu, kayu, atau besi sebagai penyangga. Ikat bibit dengan penyangga menggunakan tali rafia atau kawat.
Baca Juga  Apa itu Healing? Pengertian, Manfaat dan Memahami Konsep Penyembuhan Trauma

Perawatan Tanaman Belimbing

Langkah keempat dalam menanam belimbing adalah merawat tanaman belimbing agar tumbuh subur dan berbuah lebat. Berikut adalah cara merawat tanaman belimbing:

  1. Siram tanaman belimbing secara teratur, terutama pada musim kemarau. Frekuensi penyiraman tergantung dari kondisi tanah dan cuaca. Biasanya, cukup disiram satu kali sehari pada pagi atau sore hari. Jangan menyiram pada siang hari karena bisa menyebabkan luka bakar pada daun.
  2. Berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang setiap 3-4 bulan sekali. Pupuk organik berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan nutrisi bagi tanaman. Anda juga bisa memberikan pupuk anorganik seperti NPK, urea, atau ZA sesuai dengan dosis dan petunjuk yang ada di kemasan.
  3. Lakukan pemangkasan secara berkala untuk menjaga bentuk dan kesehatan tanaman. Pemangkasan dilakukan dengan memotong ranting-ranting yang kering, rusak, sakit, atau mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya. Pemangkasan juga berguna untuk merangsang pembentukan bunga dan buah.
  4. Lindungi tanaman belimbing dari hama dan penyakit yang bisa mengancam pertumbuhannya. Beberapa hama yang sering menyerang belimbing adalah ulat, kutu daun, tungau, dan lalat buah. Beberapa penyakit yang sering menyerang belimbing adalah busuk buah, layu bakteri, dan karat daun. Anda bisa mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit dengan cara alami maupun kimia.

Cara alami meliputi

  • Membersihkan lahan dari gulma dan sampah yang bisa menjadi sarang hama.
  • Menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman dengan cara menyiram, memupuk, dan memangkas secara teratur.
  • Menanam tanaman pengusir hama di sekitar belimbing, seperti bawang putih, serai, jahe, atau kemangi.
  • Menggunakan perangkap hama seperti lem tikus, botol plastik berisi air gula, atau jerat kawat.
  • Menggunakan pestisida alami yang dibuat dari bahan-bahan seperti bawang putih, cabe, kunyit, daun sirih, dan daun sirsak.

Cara kimia meliputi:

  • Menggunakan pestisida kimia yang sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang. Pastikan Anda membeli pestisida yang terdaftar dan memiliki label resmi dari pemerintah.
  • Membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan pestisida yang ada di kemasan. Jangan melebihi dosis atau frekuensi yang dianjurkan.
  • Menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, kacamata, dan sepatu bot saat menyemprotkan pestisida. Hindari kontak langsung dengan kulit, mata, atau mulut.
  • Menyimpan pestisida di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan mencampur pestisida dengan bahan lain atau membuangnya sembarangan.
Baca Juga  Manfaat Jantung Pisang: Khasiat Luar Biasa yang Tersembunyi

Pemanenan Buah Belimbing

Pemanenan Buah Belimbing

Langkah kelima dalam menanam belimbing adalah memanen buah belimbing yang sudah matang. Berikut adalah cara memanen buah belimbing:

  1. Perhatikan warna, bentuk, dan tekstur buah belimbing. Buah belimbing yang matang biasanya berwarna kuning keemasan, berbentuk bintang sempurna, dan teksturnya lembut.
  2. Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memotong tangkai buah belimbing dari rantingnya. Jangan menarik atau memetik buah belimbing dengan tangan karena bisa merusak kulit atau daging buahnya.
  3. Pilih waktu yang tepat untuk memanen buah belimbing. Jika Anda ingin mengonsumsi buah belimbing dalam waktu dekat, Anda bisa memanennya saat sudah matang sempurna. Jika Anda ingin menyimpan atau menjual buah belimbing, Anda bisa memanennya saat masih setengah matang agar tidak cepat busuk.
  4. Simpan buah belimbing di tempat yang sejuk dan kering. Jangan menumpuk atau menekan buah belimbing karena bisa menyebabkan lebam atau busuk. Jika Anda ingin menyimpan buah belimbing lebih lama, Anda bisa membungkusnya dengan kertas koran atau plastik bening.

Demikianlah artikel tentang cara menanam belimbing yang baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menanam belimbing di rumah.