Tidak Perlu Waktu Lama dan Prakits, Begini Cara Menanam Rambutan Agar Berbuah Lebat

Tidak Perlu Waktu Lama dan Prakits, Begini Cara Menanam Rambutan Agar Berbuah Lebat

Posted on

biotifor.or.idCara Menanam Rambutan – Rambutan adalah salah satu buah tropis yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Buah ini memiliki rasa manis, segar, dan menyegarkan. Selain itu, rambutan juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengandung vitamin C, antioksidan, serat, dan mineral. Rambutan juga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, seperti selai, sirup, dodol, manisan, dan lain-lain.

Namun, tahukah Anda bahwa Anda bisa menanam rambutan sendiri di rumah? Ya, menanam rambutan tidaklah sulit asalkan Anda mengetahui cara dan syaratnya. Dengan menanam rambutan sendiri, Anda bisa mendapatkan buah segar kapan saja Anda mau. Selain itu, Anda juga bisa menghemat biaya beli buah dan menjaga kesehatan lingkungan.

Cara Menanam Rambutan yang Baik dan Benar

Cara Menanam Rambutan yang Baik dan Benar

Lalu, bagaimana cara menanam rambutan yang baik dan benar? Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti:

Memilih Bibit Rambutan

Langkah pertama cara menanam rambutan adalah memilih bibit rambutan yang berkualitas. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bibit rambutan, yaitu:

  1. Membeli bibit rambutan dari penjual terpercaya. Anda bisa mencari penjual bibit rambutan di toko online, pasar tradisional, atau kebun bibit terdekat. Pastikan Anda memilih bibit rambutan yang sehat, bebas penyakit, dan sesuai dengan varietas yang Anda inginkan.
  2. Menyemaikan biji rambutan dari buah segar. Anda bisa memilih buah rambutan yang matang, besar, dan berwarna merah cerah. Kemudian, ambil bijinya dan cuci bersih dari daging buahnya. Lalu, rendam bijinya dalam air selama 24 jam untuk mempercepat perkecambahannya. Setelah itu, tanam bijinya dalam pot berisi media tanam yang subur dan lembab. Tutup permukaan pot dengan plastik transparan untuk menjaga kelembaban media tanam. Biarkan biji rambutan tumbuh sampai berkecambah dan memiliki daun sekitar 4-6 helai.
  3. Menyambung atau mencangkok ranting rambutan dari pohon induk. Cara ini lebih cepat dan mudah daripada menyemaikan biji rambutan. Anda hanya perlu memilih ranting rambutan yang sehat, subur, dan berumur sekitar 1-2 tahun. Kemudian, potong ranting tersebut dengan sudut 45 derajat dan bersihkan kulit kayunya sampai terlihat kambiumnya. Lalu, sambungkan ranting tersebut dengan batang pohon bawah (rootstock) yang sudah dipotong dengan sudut yang sama. Ikat sambungan tersebut dengan tali atau karet gelang agar tidak lepas. Tutup sambungan tersebut dengan lilin atau parafin agar tidak terkena udara atau air. Biarkan ranting tersebut menyatu dengan pohon bawah sampai tumbuh tunas baru.
Baca Juga  Pengertian Kebugaran Jasmani: Aktivitas Fisik yang Menyehatkan

Menyiapkan Media Tanam

Langkah kedua cara menanam rambutan adalah menyiapkan media tanam untuk bibit rambutan. Media tanam yang baik untuk rambutan adalah tanah yang gembur, subur, dan drainase baik. Anda bisa mencampur tanah dengan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburannya. Jika tanah Anda terlalu keras atau berpasir, Anda bisa menambahkan sekam bakar atau arang sekam untuk menggemburkannya.

Anda juga perlu memperhatikan pH tanah untuk rambutan. pH tanah yang ideal untuk rambutan adalah sekitar 5,5-6,5. Jika pH tanah Anda terlalu asam atau terlalu basa, Anda bisa menyesuaikannya dengan menambahkan kapur atau dolomit untuk menaikkan pH, atau menambahkan pupuk organik atau belerang untuk menurunkan pH.

Selain itu, Anda juga perlu memilih lokasi yang tepat untuk menanam rambutan. Rambutan adalah tanaman yang menyukai sinar matahari penuh, tetapi juga tahan terhadap naungan. Oleh karena itu, Anda bisa menanam rambutan di tempat yang terbuka atau di bawah naungan pohon-pohon besar. Pastikan lokasi tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan jauh dari sumber polusi.

Menanam Bibit Rambutan

Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah menanam bibit rambutan di media tanam yang sudah disiapkan. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat menanam bibit rambutan, yaitu:

  • Jarak tanam. Jarak tanam yang ideal untuk rambutan adalah sekitar 8-10 meter antara pohon. Jarak ini berguna untuk memberikan ruang tumbuh yang cukup untuk rambutan dan menghindari persaingan nutrisi dan cahaya.
  • Lubang tanam. Lubang tanam yang ideal untuk rambutan adalah sekitar 60 x 60 x 60 cm. Lubang ini berguna untuk memberikan ruang akar yang cukup untuk rambutan dan memudahkan penyerapan air dan nutrisi.
  • Cara tanam. Cara tanam yang baik untuk rambutan adalah sebagai berikut:
    • Isi lubang tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos sampai setengah lubang.
    • Keluarkan bibit rambutan dari pot atau polybag dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya.
    • Letakkan bibit rambutan di tengah lubang tanam dan rapikan akarnya agar tidak terlipat atau terpotong.
    • Isi kembali lubang tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos sampai penuh dan padatkan tanahnya agar tidak longgar.
    • Siram bibit rambutan dengan air secukupnya agar media tanam menjadi lembab.
    • Beri penyangga atau ajir pada batang bibit rambutan agar tidak roboh atau patah.
    • Beri mulsa atau penutup tanah di sekitar bibit rambutan dengan jerami, daun kering, atau sekam bakar agar media tanam tetap lembab dan terhindar dari gulma.
Baca Juga  Cara Membuat Sabun dari Minyak Jelantah : Merawat Kulit dan Menyelamatkan Lingkungan

Merawat Tanaman Rambutan

Langkah keempat yang harus Anda lakukan adalah merawat tanaman rambutan agar tumbuh sehat dan berbuah lebat. Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan dalam merawat tanaman rambutan, yaitu:

  • Penyiraman. Penyiraman yang baik untuk rambutan adalah sekitar 2-3 kali seminggu pada musim kemarau dan 1 kali seminggu pada musim hujan. Penyiraman ini berguna untuk menjaga kelembaban media tanam dan mencegah stres air pada rambutan. Anda bisa menyiram rambutan dengan menggunakan selang, ember, atau sprinkler.
  • Pemupukan. Pemupukan yang baik untuk rambutan adalah sekitar 3-4 kali setahun dengan menggunakan pupuk organik dan anorganik. Pemupukan ini berguna untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh rambutan untuk tumbuh dan berbuah. Anda bisa memupuk rambutan dengan menggunakan pupuk kandang, kompos, pupuk NPK, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCl, atau pupuk daun.
  • Pemangkasan. Pemangkasan yang baik untuk rambutan adalah sekitar 1-2 kali setahun setelah panen buah atau sebelum musim hujan. Pemangkasan ini berguna untuk membentuk tajuk yang ideal, menghilangkan ranting mati, sakit, atau mengganggu, serta merangsang pembungaan dan pembuahan. Anda bisa memangkas rambutan dengan menggunakan gunting pangkas, gergaji, atau pisau.
  • Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit yang baik untuk rambutan adalah sekitar 2-3 kali setahun atau sesuai dengan kondisi lapangan. Pengendalian ini berguna untuk mencegah dan mengatasi serangan hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman dan buah rambutan. Anda bisa mengendalikan hama dan penyakit rambutan dengan menggunakan pestisida alami atau kimia, serta melakukan pembersihan rutin di sekitar tanaman.

Memanen Buah Rambutan

Langkah kelima yang harus Anda lakukan adalah memanen buah rambutan saat sudah matang. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memanen buah rambutan, yaitu:

  • Waktu panen. Waktu panen yang ideal untuk rambutan adalah sekitar 4-5 tahun setelah tanam untuk bibit dari biji, dan sekitar 2-3 tahun setelah tanam untuk bibit dari sambung atau cangkok. Waktu panen ini berguna untuk mendapatkan hasil yang optimal dan kualitas buah yang baik.
  • Tanda-tanda matang. Tanda-tanda matang yang bisa Anda lihat pada buah rambutan adalah sebagai berikut:
    • Warna kulit buah berubah dari hijau menjadi merah cerah atau kuning.
    • Rambut pada kulit buah menjadi kaku dan mudah lepas.
    • Daging buah menjadi kenyal dan manis.
    • Biji buah menjadi keras dan berwarna coklat.
  • Cara panen. Cara panen yang baik untuk rambutan adalah sebagai berikut:
    • Gunakan tangga, tanggul, atau alat bantu lainnya untuk mencapai buah rambutan yang tinggi.
    • Gunakan gunting pangkas, pisau, atau alat potong lainnya untuk memotong tangkai buah rambutan dengan hati-hati agar tidak merusak kulit buahnya.
    • Ambil buah rambutan dengan tangan atau keranjang dan jangan membuangnya dari ketinggian agar tidak lecet atau pecah.
    • Pilih buah rambutan yang matang, sehat, dan bebas dari hama dan penyakit untuk dipanen.
    • Simpan buah rambutan dalam wadah yang bersih, kering, dan berlubang agar tidak mudah busuk atau berjamur.
Baca Juga  Bahaya Kerokan Terhadap Kesehatan Kulit

Demikianlah informasi tentang tentang cara menanam rambutan yang baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menanam rambutan di rumah.