
Tatacara salat subuh adalah tata cara dalam melaksanakan ibadah salat subuh yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Salat subuh merupakan salah satu dari lima waktu salat wajib yang harus dikerjakan oleh umat Islam setiap harinya.
Adapun tata cara salat subuh adalah sebagai berikut:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Membaca surah Al-Fatihah
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud yang kedua
- Duduk tasyahud akhir
- Salam
Salat subuh memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Di antaranya adalah:
- Mendapat pahala yang besar
- Mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW
- Memperoleh keberkahan rezeki
- Menjadi penawar penyakit
- Menjauhkan dari gangguan setan
tatacara salat subuh
Tata cara salat subuh merupakan aspek penting dalam ibadah salat subuh. Berikut adalah 9 aspek penting dalam tata cara salat subuh:
- Niat: Memulai salat dengan niat yang benar
- Takbiratul ihram: Membaca takbir untuk memulai salat
- Membaca surah Al-Fatihah: Membaca surah Al-Fatihah sebagai rukun salat
- Rukuk: Membungkuk dengan posisi punggung lurus
- I’tidal: Berdiri tegak setelah rukuk
- Sujud: Menempelkan kening, hidung, kedua telapak tangan, dan kedua lutut ke lantai
- Duduk di antara dua sujud: Duduk dengan posisi iftirasy
- Sujud yang kedua: Sujud yang kedua kalinya
- Duduk tasyahud akhir: Duduk untuk membaca tasyahud akhir
Kesembilan aspek tersebut merupakan bagian penting dalam tata cara salat subuh. Dengan melaksanakan salat subuh sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan dari Allah SWT.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting. Niat adalah menyengaja dalam hati untuk melakukan salat. Niat harus dilakukan sebelum takbiratul ihram.
-
Jenis-jenis niat salat subuh
Terdapat dua jenis niat salat subuh, yaitu niat qalbiyah (niat dalam hati) dan niat lisaniyah (niat dengan ucapan). Niat qalbiyah adalah niat yang diucapkan dalam hati, sedangkan niat lisaniyah adalah niat yang diucapkan dengan lisan. -
Waktu niat salat subuh
Niat salat subuh diucapkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surah Al-Fatihah. Niat diucapkan dalam hati atau dengan lisan. -
Rukun-rukun niat salat subuh
Rukun-rukun niat salat subuh adalah sebagai berikut:- Meniatkan salat fardhu
- Meniatkan salat subuh
- Meniatkan salat pada waktunya
-
Contoh niat salat subuh
“Saya niat salat subuh dua rakaat fardhu karena Allah Ta’ala.”
Dengan memahami niat salat subuh dan melaksanakannya dengan benar, maka salat subuh yang kita kerjakan akan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan bacaan takbir yang diucapkan pada saat memulai salat. Takbiratul ihram menjadi penanda dimulainya salat dan menjadi rukun pertama dalam salat.
-
Ucapan takbiratul ihram
Takbiratul ihram diucapkan dengan lafaz “Allahu Akbar”. Ucapan takbiratul ihram dapat diucapkan dengan jahr (suara keras) atau sirr (suara pelan). -
Waktu mengucapkan takbiratul ihram
Takbiratul ihram diucapkan setelah niat dan sebelum membaca surah Al-Fatihah. Takbiratul ihram diucapkan sambil mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan pundak. -
Tata cara mengucapkan takbiratul ihram
Takbiratul ihram diucapkan dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa. Setelah mengucapkan takbiratul ihram, kedua tangan diletakkan di dada. -
Hukum mengucapkan takbiratul ihram
Mengucapkan takbiratul ihram hukumnya fardhu ain, yang artinya wajib dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan salat.
Takbiratul ihram memiliki peran yang sangat penting dalam salat. Takbiratul ihram menjadi penanda dimulainya salat dan menjadi rukun pertama dalam salat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengucapkan takbiratul ihram dengan benar dan tuma’ninah.
Membaca surah Al-Fatihah
Membaca surah Al-Fatihah merupakan salah satu rukun salat yang wajib dibaca pada setiap rakaat salat. Surah Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat. Surah ini dinamakan Al-Fatihah yang artinya “pembuka” karena menjadi surat pembuka dalam Al-Qur’an dan menjadi surat pertama yang dibaca dalam setiap salat.
Dalam tata cara salat subuh, membaca surah Al-Fatihah dilakukan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat lainnya. Membaca surah Al-Fatihah dalam salat subuh hukumnya fardhu ain, yang artinya wajib dibaca oleh setiap muslim yang melaksanakan salat subuh.
Keutamaan membaca surah Al-Fatihah dalam salat subuh sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca surah Al-Fatihah dalam salatnya, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti pahala membaca sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Tirmidzi)
Dengan demikian, membaca surah Al-Fatihah dalam tata cara salat subuh merupakan bagian yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib membaca surah Al-Fatihah dalam setiap rakaat salat subuh yang dilaksanakan.
Rukuk
Dalam tata cara salat subuh, rukuk merupakan rukun salat yang dilakukan setelah membaca surah Al-Fatihah. Rukuk dilakukan dengan cara membungkuk dengan posisi punggung lurus hingga kedua tangan mencapai lutut. Posisi rukuk harus dilakukan dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa.
-
Tujuan Rukuk
Rukuk memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sebagai bentuk penghambaan dan ketundukan. Selain itu, rukuk juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti melancarkan peredaran darah dan melenturkan otot-otot tubuh. -
Tata Cara Rukuk
Tata cara rukuk yang benar adalah dengan berdiri tegak, kemudian membungkuk dengan posisi punggung lurus hingga kedua tangan mencapai lutut. Kedua tangan diletakkan pada lutut dengan jari-jari tangan terbuka. Pandangan mata diarahkan ke arah ujung kaki. Dalam posisi rukuk, disunnahkan membaca doa rukuk, yaitu “Subhana rabbiyal ‘azhim” sebanyak tiga kali. -
Posisi Rukuk yang Benar
Posisi rukuk yang benar adalah dengan menjaga punggung tetap lurus dan tidak membulatkan punggung. Kepala juga harus dalam posisi tegak dan tidak menunduk. Kedua tangan harus diletakkan pada lutut dengan jari-jari tangan terbuka. -
Waktu Rukuk
Waktu rukuk adalah setelah membaca surah Al-Fatihah dan sebelum melakukan i’tidal. Rukuk harus dilakukan dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa. Lamanya rukuk disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
Rukuk merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib melaksanakan rukuk dengan benar dan tuma’ninah dalam setiap salat subuh yang dilaksanakan.
I’tidal
I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah rukuk, sebelum melakukan sujud. Dalam tata cara salat subuh, i’tidal merupakan salah satu rukun salat yang wajib dilakukan.
-
Tujuan I’tidal
I’tidal memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk meluruskan tulang punggung setelah rukuk, sebagai bentuk penghambaan dan ketundukan kepada Allah SWT, serta mempersiapkan diri untuk melakukan sujud. -
Tata Cara I’tidal
Tata cara i’tidal yang benar adalah dengan mengangkat kepala dan badan hingga berdiri tegak. Kedua tangan diletakkan di samping badan. Pandangan mata diarahkan ke arah depan. Dalam posisi i’tidal, disunnahkan membaca doa i’tidal, yaitu “Sami’allahu liman hamidah, Rabbanaa wa lakal hamdu” sebanyak satu kali. -
Posisi I’tidal yang Benar
Posisi i’tidal yang benar adalah dengan berdiri tegak dengan posisi punggung lurus. Kepala juga harus dalam posisi tegak dan tidak menunduk. Kedua tangan harus diletakkan di samping badan. -
Waktu I’tidal
Waktu i’tidal adalah setelah rukuk dan sebelum melakukan sujud. I’tidal harus dilakukan dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa. Lamanya i’tidal disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
I’tidal merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib melaksanakan i’tidal dengan benar dan tuma’ninah dalam setiap salat subuh yang dilaksanakan.
Sujud
Sujud merupakan rukun salat yang sangat penting. Dalam tata cara salat subuh, sujud dilakukan setelah i’tidal. Sujud dilakukan dengan cara menempelkan kening, hidung, kedua telapak tangan, dan kedua lutut ke lantai.
Sujud memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sebagai bentuk penghambaan dan ketundukan. Selain itu, sujud juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti melancarkan peredaran darah dan melenturkan otot-otot tubuh.
Dalam sujud, disunnahkan membaca doa sujud, yaitu “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
Sujud merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib melaksanakan sujud dengan benar dan tuma’ninah dalam setiap salat subuh yang dilaksanakan.
Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu rukun salat yang wajib dilakukan dalam tata cara salat subuh. Duduk di antara dua sujud dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Posisi duduk di antara dua sujud disebut dengan posisi iftirasy, yaitu duduk dengan posisi telapak kaki kiri ditegakkan dan telapak kaki kanan dilipat di bawah pantat. Kedua tangan diletakkan di atas paha.
Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk memberi kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat sejenak setelah sujud, mempersiapkan diri untuk sujud kedua, dan membaca doa duduk di antara dua sujud.
Doa duduk di antara dua sujud dibaca sebanyak satu kali, yaitu:
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku. Ya Tuhanku, ampunilah aku. Ya Tuhanku, ampunilah aku.”
Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib melaksanakan duduk di antara dua sujud dengan benar dan tuma’ninah dalam setiap salat subuh yang dilaksanakan.
Sujud yang kedua
Sujud yang kedua merupakan rukun salat yang wajib dilakukan dalam tata cara salat subuh. Sujud kedua dilakukan setelah duduk di antara dua sujud.
- Tujuan Sujud KeduaSujud kedua memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sebagai bentuk penghambaan dan ketundukan. Selain itu, sujud kedua juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti melancarkan peredaran darah dan melenturkan otot-otot tubuh.
- Tata Cara Sujud KeduaTata cara sujud kedua sama dengan sujud pertama, yaitu dengan menempelkan kening, hidung, kedua telapak tangan, dan kedua lutut ke lantai. Dalam sujud kedua, disunnahkan membaca doa sujud, yaitu “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
- Waktu Sujud KeduaWaktu sujud kedua adalah setelah duduk di antara dua sujud dan sebelum berdiri untuk rakaat berikutnya. Sujud kedua harus dilakukan dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa. Lamanya sujud kedua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
Sujud kedua merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib melaksanakan sujud kedua dengan benar dan tuma’ninah dalam setiap salat subuh yang dilaksanakan.
Duduk tasyahud akhir
Duduk tasyahud akhir merupakan salah satu rukun salat yang wajib dilakukan dalam tata cara salat subuh. Duduk tasyahud akhir dilakukan setelah sujud kedua dan sebelum salam.
-
Tujuan Duduk Tasyahud Akhir
Duduk tasyahud akhir memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah:
– Untuk memberi kesempatan kepada kita untuk membaca tasyahud akhir.
– Untuk mempersiapkan diri untuk salam dan mengakhiri salat. -
Tata Cara Duduk Tasyahud Akhir
Tata cara duduk tasyahud akhir adalah dengan duduk dengan posisi iftirasy, yaitu duduk dengan posisi telapak kaki kiri ditegakkan dan telapak kaki kanan dilipat di bawah pantat. Kedua tangan diletakkan di atas paha. Dalam posisi duduk tasyahud akhir, kita membaca tasyahud akhir, yaitu:
” .”
Setelah membaca tasyahud akhir, kita membaca shalawat dan doa-doa lainnya sesuai dengan keinginan kita. Waktu Duduk Tasyahud Akhir
Waktu duduk tasyahud akhir adalah setelah sujud kedua dan sebelum salam. Duduk tasyahud akhir harus dilakukan dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa. Lamanya duduk tasyahud akhir disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Hukum Duduk Tasyahud Akhir
Hukum duduk tasyahud akhir adalah wajib. Artinya, setiap muslim yang melaksanakan salat wajib melaksanakan duduk tasyahud akhir.
Duduk tasyahud akhir merupakan salah satu rukun salat yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, setiap muslim wajib melaksanakan duduk tasyahud akhir dengan benar dan tuma’ninah dalam setiap salat subuh yang dilaksanakan.
Pertanyaan Umum tentang Tata Cara Salat Subuh
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang tata cara salat subuh:
Pertanyaan 1: Apakah niat salat subuh harus diucapkan dengan lisan?
Tidak, niat salat subuh boleh diucapkan dalam hati atau dengan lisan. Namun, disunnahkan untuk mengucapkan niat dengan lisan.
Pertanyaan 2: Berapa rakaat salat subuh?
Salat subuh terdiri dari dua rakaat.
Pertanyaan 3: Apakah boleh membaca doa qunut pada salat subuh?
Tidak, tidak boleh membaca doa qunut pada salat subuh. Doa qunut hanya dibaca pada salat witir.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara duduk tasyahud akhir yang benar?
Duduk tasyahud akhir dilakukan dengan posisi iftirasy, yaitu duduk dengan posisi telapak kaki kiri ditegakkan dan telapak kaki kanan dilipat di bawah pantat. Kedua tangan diletakkan di atas paha.
Pertanyaan 5: Apakah boleh menambah rakaat pada salat subuh?
Tidak, tidak boleh menambah rakaat pada salat subuh. Salat subuh hanya terdiri dari dua rakaat.
Pertanyaan 6: Apa manfaat melaksanakan salat subuh dengan benar?
Banyak manfaat melaksanakan salat subuh dengan benar, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, diampuni dosa-dosa, dan dilindungi dari gangguan setan.
Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang tata cara salat subuh. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Pentingnya Salat Subuh bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Tips Melaksanakan Salat Subuh dengan Benar
Salat subuh merupakan salat wajib yang sangat penting untuk dikerjakan oleh umat Islam. Salat subuh memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari sisi spiritual maupun kesehatan. Untuk melaksanakan salat subuh dengan benar, ada beberapa tips yang dapat diterapkan, antara lain:
Tip 1: Niat yang Benar
Niat adalah salah satu rukun salat yang sangat penting. Pastikan untuk memiliki niat yang benar saat akan melaksanakan salat subuh, yaitu karena Allah SWT semata.
Tip 2: Takbiratul Ihram dengan Tuma’ninah
Takbiratul ihram adalah ucapan takbir yang menandakan dimulainya salat. Ucapkan takbiratul ihram dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa-gesa.
Tip 3: Membaca Surah Al-Fatihah dengan Tartil
Surah Al-Fatihah merupakan rukun salat yang wajib dibaca pada setiap rakaat salat. Baca surah Al-Fatihah dengan tartil (jelas dan sesuai dengan makhraj huruf).
Tip 4: Rukuk dan Sujud dengan Sempurna
Rukuk dan sujud merupakan rukun salat yang sangat penting. Lakukan rukuk dan sujud dengan sempurna, yaitu dengan membungkukkan badan dan meletakkan dahi di lantai.
Tip 5: Duduk Tasyahud dengan Tenang
Duduk tasyahud dilakukan setelah sujud kedua. Duduk tasyahud dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, serta baca doa tasyahud dengan benar.
Kesimpulan
Dengan melaksanakan salat subuh dengan benar sesuai dengan tips di atas, insya Allah salat subuh kita akan diterima oleh Allah SWT. Salat subuh memiliki banyak keutamaan dan manfaat, oleh karena itu jangan pernah meninggalkannya.
Kesimpulan
Tata cara salat subuh merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah salat subuh yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan melaksanakan salat subuh sesuai dengan tata cara yang telah dijelaskan, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan dari Allah SWT.
Salat subuh memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari sisi spiritual maupun kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kualitas salat subuh dengan melaksanakannya dengan benar dan tuma’ninah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan bagi kita untuk melaksanakan ibadah salat subuh dengan sebaik-baiknya.
Youtube Video:
