
Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari, setelah shalat Isya. Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir. Jadi, total rakaat shalat tarawih adalah 11 rakaat.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah:
- Menambah pahala ibadah di bulan Ramadhan.
- Menjaga kekhusyukan dan keimanan selama bulan Ramadhan.
- Mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim.
Selain itu, shalat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang. Shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Sejak saat itu, shalat tarawih menjadi salah satu ibadah sunnah yang rutin dikerjakan oleh umat Muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadhan.
Shalat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid. Namun, shalat tarawih juga bisa dikerjakan secara sendiri-sendiri di rumah. Yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam mengerjakan shalat tarawih.
Rakaat Shalat Tarawih
Rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih. Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir. Berikut adalah 9 aspek penting terkait rakaat shalat tarawih:
- Jumlah rakaat: 11 rakaat
- Waktu pelaksanaan: Malam hari, setelah shalat Isya
- Hukum pelaksanaan: Sunnah muakkadah
- Tata cara pelaksanaan: Dikerjakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri
- Keutamaan pelaksanaan: Menambah pahala, menjaga kekhusyukan, mempererat silaturahmi
- Sejarah pelaksanaan: Pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah
- Tempat pelaksanaan: Masjid atau rumah
- Niat pelaksanaan: Mencari ridha Allah SWT
- Kekhusyukan pelaksanaan: Sangat dianjurkan untuk menjaga kekhusyukan selama mengerjakan shalat tarawih
Dengan memahami berbagai aspek penting terkait rakaat shalat tarawih, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan, sehingga diharapkan umat Muslim dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala dan meningkatkan keimanan.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir. Jumlah rakaat ini memiliki makna dan keutamaan tersendiri dalam ibadah shalat tarawih.
Menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat pada malam ke-23 bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Jumlah rakaat ini kemudian menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih hingga sekarang.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang ganjil, yaitu 11 rakaat, memiliki keutamaan tersendiri. Dalam ajaran Islam, angka ganjil dianggap sebagai angka yang lebih utama dan lebih disukai oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Sesungguhnya Allah itu Maha Esa dan menyukai yang ganjil.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, jumlah rakaat shalat tarawih yang ganjil juga memudahkan umat Islam dalam melaksanakannya. Shalat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid, dan jumlah rakaat yang ganjil memungkinkan setiap jamaah untuk mendapatkan kesempatan memimpin shalat secara bergantian.
Dengan memahami makna dan keutamaan dari jumlah rakaat shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Jumlah rakaat yang tepat merupakan salah satu syarat sahnya shalat tarawih, sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang dilakukan pada malam hari, setelah shalat Isya, memiliki beberapa kaitan dengan jumlah rakaat shalat tarawih:
-
Waktu yang tepat
Waktu pelaksanaan shalat tarawih pada malam hari, setelah shalat Isya, memberikan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum melaksanakan shalat tarawih. Setelah selesai melaksanakan shalat Isya, umat Islam dapat beristirahat sejenak, menenangkan pikiran dan jiwa, serta mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk dan fokus. -
Kekhusyukan ibadah
Waktu malam hari yang tenang dan hening sangat mendukung kekhusyukan dalam beribadah. Suasana malam yang tenang dapat membantu umat Islam untuk fokus dan berkonsentrasi penuh pada ibadah shalat tarawih, sehingga dapat memperoleh kekhusyukan dan ketenangan jiwa. -
Waktu istirahat
Waktu pelaksanaan shalat tarawih pada malam hari, setelah shalat Isya, juga memberikan waktu istirahat yang cukup bagi umat Islam sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Hal ini penting karena shalat tarawih biasanya dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama, sehingga umat Islam membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi fisik dan mental agar tetap fit dan siap beraktivitas di pagi hari.
Dengan demikian, waktu pelaksanaan shalat tarawih yang dilakukan pada malam hari, setelah shalat Isya, memiliki kaitan yang erat dengan jumlah rakaat shalat tarawih. Waktu pelaksanaan yang tepat, suasana yang mendukung kekhusyukan, dan waktu istirahat yang cukup memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.
Hukum pelaksanaan
Hukum pelaksanaan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat tarawih termasuk dalam ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang tata caranya telah ditentukan oleh syariat Islam. Hal ini berarti, jumlah rakaat shalat tarawih juga telah ditentukan, yaitu 11 rakaat.
Penetapan jumlah rakaat shalat tarawih yang ganjil, yaitu 11 rakaat, memiliki makna dan hikmah tersendiri. Jumlah rakaat yang ganjil memudahkan umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, karena setiap jamaah dapat memperoleh kesempatan untuk menjadi imam secara bergantian. Selain itu, jumlah rakaat yang ganjil juga lebih utama dan lebih disukai oleh Allah SWT.
Dengan memahami makna dan hikmah dari jumlah rakaat shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan, sehingga diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala dan meningkatkan keimanan.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri. Keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah di masjid akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibandingkan dengan shalat sendiri-sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun demikian, shalat tarawih yang dikerjakan sendiri-sendiri di rumah juga tetap mendapatkan pahala yang besar. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih dengan cara yang paling memungkinkan bagi mereka, baik secara berjamaah di masjid maupun sendiri-sendiri di rumah.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri adalah sama, yaitu 11 rakaat. Tata cara pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah dan sendiri-sendiri juga pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada niat dan bacaan imam pada saat shalat tarawih berjamaah.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan shalat tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan, sehingga diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala dan meningkatkan keimanan.
Keutamaan pelaksanaan
Pelaksanaan shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya menambah pahala, menjaga kekhusyukan, dan mempererat silaturahmi. Keutamaan-keutamaan ini sangat terkait dengan jumlah rakaat shalat tarawih, yaitu 11 rakaat.
Pertama, shalat tarawih dapat menambah pahala bagi umat Islam. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan shalat tarawih, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT. Jumlah rakaat shalat tarawih yang cukup banyak, yaitu 11 rakaat, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperoleh pahala yang lebih banyak.
Kedua, shalat tarawih dapat menjaga kekhusyukan dalam beribadah. Kekhusyukan merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah oleh Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang cukup banyak, yaitu 11 rakaat, umat Islam dapat melatih kekhusyukan mereka dalam beribadah. Hal ini karena shalat tarawih yang dikerjakan dalam waktu yang cukup lama membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi.
Ketiga, shalat tarawih dapat mempererat silaturahmi antar sesama umat Islam. Shalat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid. Dengan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, umat Islam dapat bertemu dan berinteraksi dengan sesama Muslim. Hal ini dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah antar sesama umat Islam.
Dengan memahami keutamaan pelaksanaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan, sehingga diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala, menjaga kekhusyukan, dan mempererat silaturahmi.
Sejarah pelaksanaan
Sejarah pelaksanaan shalat tarawih tidak terlepas dari jumlah rakaat shalat tarawih, yaitu 11 rakaat. Shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah dengan jumlah 8 rakaat. Pada tahun berikutnya, jumlah rakaat shalat tarawih ditambah menjadi 11 rakaat, sebagaimana yang kita kerjakan hingga sekarang.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW memiliki makna dan hikmah tersendiri. Jumlah rakaat yang ganjil, yaitu 11 rakaat, memudahkan umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, karena setiap jamaah dapat memperoleh kesempatan untuk menjadi imam secara bergantian. Selain itu, jumlah rakaat yang ganjil juga lebih utama dan lebih disukai oleh Allah SWT.
Dengan memahami sejarah pelaksanaan shalat tarawih dan kaitannya dengan jumlah rakaat shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan, sehingga diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala dan meningkatkan keimanan.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih, baik di masjid maupun di rumah, memiliki pengaruh terhadap jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
-
Shalat tarawih berjamaah di masjid
Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah di masjid biasanya terdiri dari 11 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir. Jumlah rakaat ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dan diamalkan oleh para sahabat dan tabi’in. Pelaksanaan shalat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan tersendiri, karena dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Muslim.
-
Shalat tarawih sendiri-sendiri di rumah
Shalat tarawih juga dapat dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Dalam hal ini, jumlah rakaat shalat tarawih dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu. Ada yang mengerjakan 8 rakaat, ada juga yang mengerjakan 11 rakaat atau lebih. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa jumlah rakaat shalat tarawih harus ganjil, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Jadi, jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan di masjid atau di rumah dapat bervariasi, tergantung pada apakah shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri. Namun, yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam melaksanakan shalat tarawih, serta mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam hal jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya.
Niat pelaksanaan
Niat merupakan salah satu rukun shalat yang sangat penting, termasuk dalam shalat tarawih. Niat yang benar dalam melaksanakan shalat tarawih adalah mencari ridha Allah SWT semata. Dengan niat yang benar, pelaksanaan shalat tarawih akan menjadi lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 11 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bukan hanya jumlah rakaatnya saja, melainkan juga niat dan kekhusyukan dalam melaksanakannya. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan niat yang benar dan khusyuk, meskipun hanya beberapa rakaat, akan lebih baik daripada shalat tarawih yang dikerjakan dengan banyak rakaat tetapi niatnya tidak benar.
Oleh karena itu, sebelum melaksanakan shalat tarawih, hendaknya setiap Muslim meluruskan niatnya terlebih dahulu. Niatkanlah shalat tarawih untuk mencari ridha Allah SWT, mendekatkan diri kepada-Nya, dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Dengan niat yang benar, insya Allah shalat tarawih yang kita kerjakan akan diterima oleh Allah SWT.
Kekhusyukan pelaksanaan
Kekhusyukan merupakan salah satu faktor penting dalam ibadah shalat, termasuk shalat tarawih. Kekhusyukan dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan membuat shalat lebih bermakna. Ada beberapa aspek yang dapat memengaruhi kekhusyukan dalam shalat tarawih, salah satunya adalah jumlah rakaat.
-
Durasi shalat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang cukup banyak, yaitu 11 rakaat, dapat memberikan waktu yang cukup bagi seseorang untuk lebih fokus dan khusyuk dalam ibadahnya. Durasi shalat yang lebih lama memungkinkan seseorang untuk lebih meresapi makna dan bacaan shalat, sehingga dapat meningkatkan kekhusyukan.
-
Konsentrasi dan fokus
Jumlah rakaat shalat tarawih yang banyak juga dapat melatih konsentrasi dan fokus seseorang. Dengan mengerjakan banyak rakaat, seseorang dipaksa untuk tetap fokus dan berkonsentrasi pada shalatnya, sehingga dapat meningkatkan kekhusyukan dan mencegah pikiran dari hal-hal yang mengganggu.
-
Kesabaran dan ketekunan
Mengerjakan shalat tarawih dengan rakaat yang banyak juga memerlukan kesabaran dan ketekunan. Seseorang yang mampu mengerjakan banyak rakaat shalat tarawih dengan sabar dan tekun menunjukkan kekhusyukan dan kesungguhan dalam ibadahnya.
Dengan demikian, jumlah rakaat shalat tarawih yang cukup banyak dapat memengaruhi kekhusyukan pelaksanaan shalat tarawih. Kekhusyukan yang tinggi dapat meningkatkan kualitas ibadah dan membuat shalat tarawih lebih bermakna dan bermanfaat.
Tanya Jawab Seputar Rakaat Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih yang tepat menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa tanya jawab yang sering muncul terkait rakaat shalat tarawih:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 11 rakaat, terdiri dari 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.
Pertanyaan 2: Mengapa jumlah rakaat shalat tarawih ganjil?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang ganjil sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Selain itu, jumlah rakaat yang ganjil juga dinilai lebih utama dan lebih disukai oleh Allah SWT.
Pertanyaan 3: Bolehkah mengerjakan shalat tarawih dengan rakaat yang lebih atau kurang dari 11 rakaat?
Jawaban: Dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan 11 rakaat sesuai sunah. Akan tetapi, jika seseorang memiliki kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengerjakan 11 rakaat, diperbolehkan untuk mengerjakan dengan rakaat yang lebih sedikit atau lebih banyak, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pertanyaan 4: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih di rumah dengan jumlah rakaat yang berbeda dari shalat tarawih berjamaah di masjid?
Jawaban: Ya, diperbolehkan. Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan di rumah dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu.
Pertanyaan 5: Apakah shalat tarawih yang dikerjakan dengan rakaat yang lebih banyak lebih utama?
Jawaban: Utama atau tidaknya shalat tarawih tidak ditentukan oleh jumlah rakaatnya, melainkan oleh niat, kekhusyukan, dan kualitas ibadah yang dilakukan.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara menjaga kekhusyukan dalam mengerjakan shalat tarawih?
Jawaban: Beberapa cara untuk menjaga kekhusyukan dalam mengerjakan shalat tarawih antara lain dengan memahami makna bacaan shalat, fokus dalam setiap gerakan shalat, serta berusaha menjauhkan pikiran dari hal-hal yang mengganggu.
Dengan memahami tanya jawab seputar rakaat shalat tarawih ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya: Pentingnya Kekhusyukan dalam Shalat Tarawih
Tips Penting dalam Pelaksanaan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Untuk memperoleh manfaat dan pahala yang optimal, penting bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk. Berikut adalah beberapa tips penting dalam pelaksanaan shalat tarawih:
Tip 1: Perhatikan Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang benar adalah 11 rakaat, terdiri dari 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir. Dianjurkan untuk mengerjakan sesuai jumlah rakaat yang telah disunnahkan.
Tip 2: Jaga Kekhusyukan
Kekhusyukan merupakan kunci dalam beribadah. Jaga kekhusyukan dalam shalat tarawih dengan fokus pada gerakan dan bacaan shalat. Hindari pikiran yang mengganggu dan usahakan untuk meresapi makna setiap bacaan.
Tip 3: Berjamaah di Masjid
Shalat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan shalat tarawih sendiri di rumah. Berjamaah dapat mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan motivasi dalam beribadah.
Tip 4: Siapkan Fisik dan Mental
Shalat tarawih biasanya dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama. Persiapkan fisik dan mental dengan beristirahat yang cukup dan makan secukupnya sebelum melaksanakan shalat tarawih.
Tip 5: Pelajari Bacaan Shalat
Mempelajari bacaan shalat tarawih, seperti niat, doa qunut, dan surat-surat pendek, dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan memperlancar pelaksanaan shalat tarawih.
Kesimpulan
Dengan mengikuti tips-tips penting ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih yang khusyuk dan sesuai sunnah akan memberikan pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Kesimpulan Rakaat Shalat Tarawih
Rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih. Jumlahnya yang ganjil, yaitu 11 rakaat, memiliki makna dan hikmah yang mendalam, serta sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang tepat akan memberikan pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Selain jumlah rakaat, kekhusyukan dalam melaksanakan shalat tarawih juga menjadi hal yang sangat penting. Umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan fokus, tenang, dan penuh penghayatan. Dengan demikian, shalat tarawih yang kita lakukan akan menjadi ibadah yang berkualitas dan diterima oleh Allah SWT.
Youtube Video:
