Meski Serupa, Inilah Perbedaan Temulawak dan Kunyit yang Perlu Diketahui

biotifor.or.idPerbedaan Temulawak dan Kunyit – Temulawak dan kunyit adalah dua tanaman herbal yang sering digunakan sebagai bahan masakan, obat, atau jamu. Kedua tanaman ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti mengatasi masalah pencernaan, peradangan, infeksi, dan lain-lain.

Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan temulawak dan kunyit? Bagaimana cara membedakan keduanya secara fisik, kandungan, dan khasiatnya? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lengkap dan mudah dipahami.

Perbedaan Temulawak dan Kunyit dari Asal-Usul

Perbedaan Temulawak dan Kunyit dari Asal-Usul

Salah satu perbedaan temulawak dan kunyit adalah dari asal-usulnya. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang asal-usul temulawak dan kunyit berdasarkan beberapa sumber:

Temulawak:

  • Temulawak adalah spesies tanaman yang berasal dari Jawa, Indonesia.
  • Temulawak merupakan empon-empon asli Jawa yang sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit.
  • Temulawak juga dikenal dengan nama lain seperti temu labak, temu giring, temu ireng, atau temu putih.
  • Temulawak memiliki nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza, yang berarti kunyit berwarna kuning.
  • Temulawak termasuk dalam genus Curcuma, yang memiliki lebih dari 100 spesies tanaman herbal lainnya.

Kunyit:

  • Kunyit adalah spesies tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, terutama India dan Indonesia.
  • Kunyit sudah digunakan sebagai bumbu masakan, pewarna, dan obat sejak ribuan tahun yang lalu oleh berbagai peradaban, seperti India, Cina, Yunani, Romawi, dan Arab.
  • Kunyit juga dikenal dengan nama lain seperti kunir, kunyit kuning, kunyit putih, atau kunyit hidup.
  • Kunyit memiliki nama ilmiah Curcuma longa, yang berarti kunyit panjang.
  • Kunyit termasuk dalam genus Curcuma, yang memiliki lebih dari 100 spesies tanaman herbal lainnya.

Perbedaan Temulawak dan Kunyit dari Komposisi Kimia

Perbedaan temulawak dan kunyit dari komposisi kimia adalah sebagai berikut:

  • Temulawak dan kunyit sama-sama mengandung zat warna kurkuminoid, seperti kurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan demetoksikurkumin. Kurkuminoid adalah senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker.
  • Temulawak dan kunyit juga sama-sama mengandung minyak atsiri, seperti turmeron, atlanton, zingiberen, dan borneol. Minyak atsiri adalah senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba, antijamur, dan antispasmodik.
  • Namun, temulawak dan kunyit memiliki perbedaan kuantitatif dalam komposisi kimia keduanya. Kunyit cenderung mengandung lebih banyak kurkuminoid, terutama kurkumin, dibandingkan dengan temulawak. Kunyit mengandung kurkuminoid sebanyak 3-4%, sedangkan temulawak hanya sebanyak 1-2%.
  • Selain itu, temulawak memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi daripada kunyit. Temulawak mengandung minyak atsiri sebanyak 1-3%, sedangkan kunyit hanya sebanyak 2-5%12.
  • Temulawak juga memiliki kandungan senyawa kimia lain yang tidak ditemukan pada kunyit, yaitu xanthorrhizol. Xanthorrhizol adalah senyawa yang memiliki aktivitas antikanker, antioksidan, anti-inflamasi, dan hepatoprotektif .
  • Selain kurkuminoid dan minyak atsiri, temulawak dan kunyit juga memiliki kandungan gizi penting lainnya, seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Namun, kandungan gizi ini bervariasi tergantung pada jenis, kualitas, dan cara pengolahan temulawak dan kunyit.
Baca Juga  Cara Memasak Ceker Mercon Super Pedas

Perbedaan Temulawak dan Kunyit dari Bentuk dan Rasa

Temulawak dan kunyit sama-sama termasuk dalam famili Zingiberaceae, yaitu tanaman herbal dengan rimpang yang berbau aromatik. Keduanya juga termasuk dalam genus Curcuma. Temulawak memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza, sedangkan kunyit memiliki nama latin Curcuma longa. Secara kasat mata, temulawak dan kunyit dapat dibedakan dari bentuk dan rasanya. Berikut ini adalah ciri-ciri temulawak dan kunyit dari segi fisik:

Temulawak:

  • Berukuran lebih besar daripada kunyit.
  • Memiliki warna kulit kuning yang cenderung lebih pucat.
  • Memiliki garis-garis melingkar gelap.
  • Daging temulawak berwarna kuning atau oranye pucat.
  • Memiliki rasa pahit.
  • Memiliki aroma khas temulawak yang tidak menyengat.

Kunyit:

  • Berbentuk lebih lonjong daripada temulawak.
  • Memiliki warna kulit kuning mencolok bahkan oranye.
  • Memiliki garis-garis melingkar yang lebih gelap.
  • Daging kunyit berwarna kuning pekat atau oranye cerah.
  • Memiliki rasa sedikit pahit cenderung pedas seperti jahe.
  • Memiliki aroma khas kunyit yang lebih menyengat.
  • Anda dapat melihat perbedaan temulawak dan kunyit dengan lebih mudah bila membandingkan keduanya secara langsung.

Perbedaan Temulawak dan Kunyit dari Kandungan dan Manfaat

Meskipun keduanya memiliki komponen antioksidan dan anti-inflamasi, ada beberapa komponen penting yang berbeda. Hal ini dikarenakan temulawak dan kunyit memiliki kandungan senyawa kimia yang berbeda-beda. Berikut ini adalah kandungan dan manfaat temulawak dan kunyit dari segi kesehatan345:

Temulawak:

  • Mengandung zat warna kurkuminoid sebanyak 1-2%, seperti kurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan demetoksikurkumin.
  • Mengandung minyak atsiri sebanyak 1-3%, seperti xanthorrhizol, kamfer, turmeron, dan felandren.
  • Mengandung pati, protein, gula, lemak, dan mineral.

Manfaat temulawak antara lain:

  • Meningkatkan fungsi hati dan melindungi dari kerusakan akibat racun, alkohol, atau obat-obatan.
  • Meningkatkan nafsu makan dan membantu pencernaan.
  • Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.
  • Menurunkan tekanan darah dan mencegah penyakit jantung.
  • Menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes.
  • Menurunkan peradangan dan nyeri pada sendi, otot, atau kulit.
  • Menurunkan risiko kanker dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Menjaga kesehatan ginjal dan mencegah batu ginjal.
  • Menjaga kesehatan kulit dan mencegah jerawat, infeksi, atau alergi.
  • Menjaga kesehatan rambut dan mencegah ketombe, rontok, atau uban.
Baca Juga  Cara Menjaga Kesehatan Mata Panduan Untuk Mata yang Sehat

Kunyit:

  • Mengandung zat warna kurkuminoid sebanyak 3-4%, seperti kurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan demetoksikurkumin.
  • Mengandung minyak atsiri sebanyak 2-5%, seperti turmeron, atlanton, zingiberen, dan borneol.
  • Mengandung fruktosa, glukosa, tanin, dan pati.
  • Mengandung protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C, dan zat besi.

Manfaat kunyit antara lain:

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi bakteri, virus, atau jamur.
  • Meningkatkan daya ingat dan mencegah penyakit Alzheimer.
  • Meningkatkan mood dan mencegah depresi atau stres.
  • Meningkatkan metabolisme dan membantu penurunan berat badan.
  • Meningkatkan keseimbangan hormon dan mengatasi masalah menstruasi, menopause, atau kesuburan.
  • Meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah pembekuan darah.
  • Meningkatkan kesehatan mata dan mencegah katarak atau glaukoma.
  • Meningkatkan kesehatan mulut dan mencegah gigi berlubang, gusi bengkak, atau bau mulut.
  • Meningkatkan kesehatan saluran pernapasan dan mengatasi batuk, pilek, asma, atau bronkitis.
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengatasi maag, diare, sembelit, atau sindrom iritasi usus besar.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa temulawak dan kunyit memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Keduanya memiliki kandungan kurkuminoid dan minyak atsiri yang bermanfaat sebagai antioksidan dan anti-inflamasi.

Namun, temulawak lebih berfokus pada kesehatan hati, sedangkan kunyit lebih berfokus pada kesehatan otak. Keduanya juga memiliki bentuk, warna, rasa, dan aroma yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui perbedaan temulawak dan kunyit agar dapat memilih dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan Anda.