Cara Menanam Kiwi, Perawatan, Hingga Cara Panen agar Hasilnya Maksimal

biotifor.or.idCara Menanam Kiwi – Kiwi adalah salah satu buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, antioksidan, dan mineral. Selain itu, kiwi juga memiliki rasa yang segar dan lezat. Tidak heran jika banyak orang yang menyukai buah ini.

Namun, tahukah Anda bahwa kiwi tidak hanya bisa dibeli di pasar atau toko buah, tetapi juga bisa ditanam sendiri di rumah? Ya, Anda bisa menanam kiwi di pekarangan, pot, atau bahkan polybag. Tentu saja, Anda perlu mengetahui cara menanam kiwi yang benar agar mendapatkan hasil yang optimal.

Nah, pada artikel ini, kami akan membagikan panduan lengkap untuk menanam kiwi bagi pemula. Anda akan belajar tentang persiapan, penanaman, perawatan, hingga panen kiwi. Simak terus artikel ini sampai selesai ya!

Persiapan Menanam Kiwi

Sebelum masuk ke proses cara menanam kiwi, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa persiapan yang perlu Anda lakukan:

Pilih Jenis Kiwi yang Sesuai

Kiwi memiliki banyak jenis dan varietas yang berbeda-beda. Ada kiwi biasa (Actinidia deliciosa), kiwi golden (Actinidia chinensis), kiwi berry (Actinidia arguta atau Actinidia kolomikta), dan lain-lain. Setiap jenis kiwi memiliki karakteristik, kebutuhan, dan hasil yang berbeda-beda.

Untuk pemula, kami sarankan untuk memilih jenis kiwi yang tahan terhadap iklim tropis dan mudah beradaptasi. Salah satu jenis kiwi yang cocok untuk iklim tropis adalah kiwi berry. Kiwi berry memiliki ukuran buah yang lebih kecil dari kiwi biasa, tetapi memiliki kulit yang lebih tipis dan halus. Buah ini juga lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Anda bisa mendapatkan bibit kiwi dari toko tanaman atau online shop. Pastikan Anda memilih bibit kiwi yang sehat, berkualitas, dan bersertifikat. Jika Anda ingin menanam kiwi dari biji, Anda bisa membeli buah kiwi di pasar atau toko buah, lalu mengambil bijinya dan menumbuhkannya di media semai.

Siapkan Media Tanam yang Subur

Kiwi adalah tanaman yang membutuhkan media tanam yang subur, gembur, dan drainase baik. Media tanam yang baik akan mendukung pertumbuhan akar, batang, daun, bunga, dan buah kiwi. Media tanam yang kurang baik akan menghambat pertumbuhan kiwi dan menyebabkan berbagai masalah.

Anda bisa menyiapkan media tanam sendiri dengan mencampur tanah, pasir, kompos, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1:1:1. Aduk rata campuran tersebut hingga tercampur merata. Jika Anda ingin menanam kiwi di pot atau polybag, pastikan Anda menggunakan pot atau polybag yang cukup besar dan berlubang di bagian bawahnya.

Siapkan Tempat Penanaman yang Tepat

Kiwi adalah tanaman merambat yang membutuhkan tempat penanaman yang tepat agar bisa tumbuh dengan baik. Tempat penanaman yang tepat untuk kiwi adalah tempat yang memiliki sinar matahari cukup (sekitar 6-8 jam sehari), suhu udara sekitar 15-25 derajat Celcius, kelembaban udara sekitar 60-80%, dan sirkulasi udara baik.

Anda juga perlu menyediakan ajir atau penyangga untuk tanaman kiwi agar bisa merambat dengan bebas. Ajir atau penyangga bisa berupa bambu, kayu, besi, tali, atau jaring. Ajir atau penyangga harus kuat dan kokoh untuk menopang berat tanaman kiwi. Anda bisa membuat ajir atau penyangga dengan bentuk T, V, atau Y.

Baca Juga  Cara Menghilangkan Lemak di Paha Secara Alami, Mudah dan bisa di Praktekkan dirumah

Penanaman Kiwi

Setelah Anda menyiapkan semua persiapan, Anda bisa memulai proses cara menanam kiwi. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

  1. Buat Lubang Tanam
    Buat lubang tanam dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm. Jarak antara lubang tanam sekitar 3-4 meter. Jika Anda menanam kiwi di pot atau polybag, isi pot atau polybag dengan media tanam yang sudah disiapkan sebelumnya.
  2. Tanam Bibit Kiwi
    Tanam bibit kiwi di tengah lubang tanam dengan hati-hati. Pastikan akar bibit kiwi tidak terlipat atau terputus. Tutup lubang tanam dengan media tanam hingga bibit kiwi tertutup rapat. Tekan-tekan media tanam agar padat dan tidak mudah longsor.
  3. Siram Bibit Kiwi
    Siram bibit kiwi dengan air secukupnya. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit menyiramnya. Pastikan media tanam tetap lembab, tetapi tidak basah atau berair. Siram bibit kiwi setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari.
  4. Pasang Ajir atau Penyangga
    Pasang ajir atau penyangga di sekitar bibit kiwi. Ajir atau penyangga harus lebih tinggi dari bibit kiwi agar bisa menopang pertumbuhan kiwi ke atas. Ikat bibit kiwi dengan ajir atau penyangga dengan tali yang kuat dan tidak mudah putus.

Perawatan Kiwi

Setelah cara menanam kiwi dilakukan, Anda perlu merawatnya agar bisa tumbuh dengan baik dan berbuah lebat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk merawat kiwi:

Pemupukan

Pemupukan adalah salah satu hal penting untuk merawat kiwi. Pemupukan bertujuan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman kiwi agar bisa tumbuh dengan optimal. Pemupukan juga bisa mencegah tanaman kiwi dari kekurangan unsur hara.

Anda bisa memupuk kiwi dengan pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik bisa berupa kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, atau pupuk cair. Pupuk anorganik bisa berupa pupuk NPK, urea, TSP, KCl, atau ZA.

Pemupukan kiwi dilakukan setiap 2-3 bulan sekali, tergantung pada kondisi tanaman dan media tanam. Cara memupuk kiwi adalah dengan membuat lubang di sekitar tanaman kiwi sejauh 20-30 cm dari batang, lalu memasukkan pupuk ke dalam lubang tersebut. Tutup kembali lubang dengan media tanam dan siram dengan air.

Penyulaman

Penyulaman adalah proses mengganti bibit kiwi yang mati atau tidak tumbuh dengan bibit baru yang sehat dan berkualitas. Penyulaman dilakukan untuk menjaga jumlah tanaman kiwi agar tetap sesuai dengan rencana awal.

Penyulaman kiwi dilakukan sekitar 1-2 bulan setelah penanaman, ketika bibit kiwi sudah mulai tumbuh dan berkembang. Cara penyulaman kiwi adalah dengan mencabut bibit kiwi yang mati atau tidak tumbuh dari media tanam, lalu menggantinya dengan bibit baru yang sejenis dan seukuran.

Penyiraman

Penyiraman adalah proses memberikan air kepada tanaman kiwi agar tetap hidup dan tumbuh. Penyiraman juga membantu melarutkan pupuk yang diberikan kepada tanaman kiwi agar bisa diserap oleh akar.

Baca Juga  Cara Membunuh Ular Kobra Tips Aman untuk Mengatasi Ancaman Ular Berbisa

Penyiraman kiwi dilakukan setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi media tanam. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit menyiramnya. Pastikan media tanam tetap lembab, tetapi tidak basah atau berair.

Penyiangan

Penyiangan adalah proses membersihkan media tanam yang ditanami kiwi dari gulma atau tanaman liar yang bisa mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman kiwi. Penyiangan juga membantu mencegah hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman kiwi.

Penyiangan kiwi dilakukan secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan. Cara penyiangan kiwi adalah dengan mencabut atau memotong gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman kiwi. Jangan sampai merusak akar atau batang tanaman kiwi saat penyiangan.

Pemangkasan

Pemangkasan adalah proses memotong atau menghilangkan bagian-bagian tanaman kiwi yang tidak diinginkan atau tidak produktif. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pertumbuhan tanaman kiwi agar lebih rapi dan indah. Pemangkasan juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah kiwi.

Pemangkasan kiwi dilakukan setiap tahun, biasanya setelah panen atau sebelum musim hujan. Cara pemangkasan kiwi adalah dengan menggunakan gunting atau pisau yang tajam dan bersih. Potong atau hilangkan bagian-bagian tanaman kiwi yang berikut ini:

  • Cabang atau ranting yang mati, patah, sakit, atau terserang hama dan penyakit.
  • Cabang atau ranting yang tumbuh terlalu rapat, saling bersilangan, atau menghalangi sinar matahari.
  • Cabang atau ranting yang tidak berbuah atau berbuah sedikit.
  • Cabang atau ranting yang tumbuh terlalu panjang, terlalu rendah, atau terlalu tinggi.
  • Daun yang berlebihan, layu, kuning, atau bercak-bercak.

Setelah pemangkasan, oleskan lilin atau pasta boraks pada luka potongan untuk mencegah infeksi atau pendarahan.

Penyemprotan

Penyemprotan adalah proses memberikan cairan tertentu kepada tanaman kiwi dengan menggunakan alat semprot. Penyemprotan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman kiwi. Penyemprotan juga bertujuan untuk memberikan hormon atau zat pengatur tumbuh yang bisa meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan tanaman kiwi.

Penyemprotan kiwi dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanaman. Anda bisa menggunakan pestisida, fungisida, insektisida, herbisida, bakterisida, atau biopestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. Anda juga bisa menggunakan giberelin, sitokinin, auksin, etilen, atau asam absisat untuk mengatur pertumbuhan dan pembungaan.

Cara penyemprotan kiwi adalah dengan mencampurkan cairan yang diinginkan dengan air sesuai dengan dosis dan petunjuk yang diberikan. Lalu, semprotkan cairan tersebut ke seluruh bagian tanaman kiwi dengan menggunakan alat semprot yang bersih dan bekerja dengan baik. Pastikan Anda menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, kacamata, dan sepatu saat penyemprotan.

Panen Kiwi

Panen Kiwi

Setelah merawat kiwi dengan baik, Anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Anda bisa memetik buah kiwi yang sudah matang dan siap dikonsumsi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang panen kiwi:

Waktu Panen

Waktu panen kiwi tergantung pada jenis dan varietasnya. Umumnya, kiwi mulai berbuah setelah berumur 3-4 tahun. Kiwi biasa (Actinidia deliciosa) berbuah pada bulan Mei-Juni. Kiwi golden (Actinidia chinensis) berbuah pada bulan Juli-Agustus. Kiwi berry (Actinidia arguta atau Actinidia kolomikta) berbuah pada bulan September-Oktober.

Baca Juga  Cara Mengolah Kulit Manggis: Rahasia Kesehatan Tersembunyi

Anda bisa mengetahui kematangan buah kiwi dengan melihat warna kulitnya. Buah kiwi yang sudah matang memiliki kulit yang berwarna hijau kecoklatan (untuk kiwi biasa), kuning keemasan (untuk kiwi golden), atau merah keunguan (untuk kiwi berry). Anda juga bisa mengetahui kematangan buah kiwi dengan merasakan tekstur dan aroma dagingnya. Buah kiwi yang sudah matang memiliki daging yang lembut dan berair, serta aroma yang harum dan manis.

Cara Panen

Cara panen kiwi adalah dengan menggunakan gunting atau pisau yang tajam dan bersih. Potong tangkai buah kiwi dengan hati-hati, jangan sampai merusak kulit atau daging buah. Jangan memetik buah kiwi dengan cara menarik atau memuntirnya, karena bisa menyebabkan luka atau lecet pada buah.

Pasca Panen

Pasca panen kiwi adalah proses yang dilakukan setelah memetik buah kiwi. Pasca panen kiwi bertujuan untuk menjaga kualitas dan kesegaran buah kiwi agar bisa tahan lama dan siap dikonsumsi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk pasca panen kiwi:

  • Bersihkan buah kiwi dari kotoran, debu, atau sisa-sisa pestisida dengan cara mencucinya dengan air mengalir.
  • Sortir buah kiwi berdasarkan ukuran, bentuk, warna, dan kematangan. Pisahkan buah kiwi yang rusak, busuk, atau cacat dari buah kiwi yang baik.
  • Simpan buah kiwi di tempat yang sejuk, kering, dan bersih. Anda bisa menggunakan kulkas, lemari es, atau ruang pendingin untuk menyimpan buah kiwi. Jangan menyimpan buah kiwi di tempat yang terkena sinar matahari langsung, karena bisa menyebabkan pematangan yang tidak merata atau busuk.
  • Bungkus buah kiwi dengan kertas tisu, plastik, atau kantong udara untuk mencegah kehilangan air atau kelembaban. Jangan menumpuk buah kiwi terlalu banyak atau terlalu rapat, karena bisa menyebabkan tekanan atau gesekan yang merusak buah.
  • Konsumsi buah kiwi sesegera mungkin setelah dipetik. Jika Anda ingin menunda konsumsi buah kiwi, Anda bisa mengupas kulitnya dan memotong dagingnya menjadi potongan-potongan kecil. Lalu, masukkan potongan-potongan buah kiwi ke dalam wadah tertutup dan simpan di dalam kulkas.

Demikianlah artikel tentang cara menanam kiwi yang kami sajikan untuk Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin menanam kiwi di rumah.