Sifat Hasad: Pengertian, Bahaya, Dan Cara Mengatasinya

Sifat Hasad: Pengertian, Bahaya, Dan Cara Mengatasinya

Posted on

biotifor.or.idSifat Hasad , Apakah Anda pernah merasa iri hati terhadap orang lain yang memiliki sesuatu yang Anda inginkan? Apakah Anda pernah berharap agar nikmat yang dimiliki orang lain itu hilang atau berpindah ke tangan Anda? Jika ya, maka Anda telah terkena penyakit hati yang bernama hasad.

Hasad adalah sifat yang sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Hasad dapat merusak hubungan sosial, menghapus pahala dan amal, serta menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Sifat ini juga dapat menentang kehendak Allah SWT yang telah menakdirkan dan memberikan nikmat kepada hamba-Nya sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya.

Lalu, bagaimana cara mengenali, menghindari, dan mengobati penyakit hasad ini? Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian, bahaya, dan cara mengatasi hasad secara lengkap dan mendalam. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

sifat hasad

Pengertian Sifat Hasad

Hasad dalam pengertian bahasa merujuk pada perasaan marah, benci, atau ketidaksetujuan terhadap keberuntungan yang dialami oleh orang lain. Secara istilah, hasad dapat dijelaskan sebagai keinginan untuk melihat hilangnya nikmat yang dimiliki oleh seseorang, baik itu dalam konteks keberagamaan maupun dalam urusan duniawi.

Perlu dicatat bahwa hasad memiliki perbedaan dengan ghibtah, yang merujuk pada keinginan untuk memiliki nikmat yang sama dengan orang lain tanpa menginginkan atau berharap hilangnya nikmat dari orang tersebut. Dalam Islam, ghibtah dianggap sebagai sifat terpuji, terutama jika keinginan tersebut berkaitan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi agama, seperti ilmu, amal, dan ketakwaan.

Selain itu, hasad juga berbeda dengan hasud, di mana hasud merupakan perasaan tidak senang terhadap nikmat yang dimiliki oleh orang lain, tanpa adanya keinginan untuk melihat hilangnya nikmat tersebut. Hasud dianggap sebagai sifat yang manusiawi dan wajar, asalkan tidak diikuti dengan tindakan atau perkataan yang dapat merugikan orang lain.

Baca Juga  Weton Rabu Legi : Padangon Jagur Dan Aras Tudining

Bahaya Hasad

Hasad, sebagai salah satu penyakit hati yang berbahaya, membawa konsekuensi serius baik bagi pelakunya maupun targetnya. Beberapa dampak negatif hasad melibatkan perlawanan terhadap takdir Allah SWT, mengindikasikan ketidakridaan terhadap anugerah-Nya kepada orang lain, dan dapat mengarah pada kekufuran serta kesyirikan, bahkan potensial mengeluarkan seseorang dari agama Islam.

Dampak lainnya termasuk penghapusan pahala dan amal baik yang sudah dilakukan seseorang, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW. Hasad diibaratkan seperti api yang memakan kayu bakar, menghilangkan segala jejak kebaikan. Selain itu, munculnya rasa iri hati dapat menciptakan benci dan permusuhan di antara sesama Muslim, merusak ukhuwah islamiyah, serta berpotensi menimbulkan fitnah dan kerusakan sosial.

Tidak hanya berdampak pada hubungan antarindividu, hasad juga bisa merusak jiwa dan akhlak seseorang. Ketidakpuasan, ketidakbahagiaan, kurangnya rasa syukur, dan kekurangan kerendahan hati terhadap nikmat yang diberikan Allah merupakan hasil dari sikap dengki. Selain itu, individu yang terjangkit hasad cenderung mencari-cari kesalahan, mencela, dan mengekspos keburukan targetnya.

Efek lebih lanjut mencakup dampak negatif pada kesehatan fisik, seperti stres, depresi, kecemasan, kemarahan, sakit hati, dan gangguan psikosomatis. Semua ini dapat mengganggu fungsi organ tubuh, menambah beban kesehatan secara menyeluruh. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghindari hasad guna menjaga kesejahteraan spiritual dan sosial.

Cara Mengatasi Hasad

Hasad adalah sifat yang harus dihindari dan diobati sebelum ia merusak diri sendiri dan orang lain. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hasad:

Meyakini keadilan Allah SWT dalam menakdirkan dan memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Allah SWT berfirman: “Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa 4: 32).

Baca Juga  Cara Mengatasi Kram Otot Secara Efektif

Memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada diri sendiri dan orang lain. Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7).

Menjaga sifat rendah hati dan tidak sombong dengan nikmat yang dimiliki. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra [17]: 37).

Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, dan berusaha untuk saling tolong-menolong, saling memberi, dan saling berbagi dengan sesama muslim. Allah SWT berfirman: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah 5: 2).

Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syaitan dan penyakit hasad. Rasulullah SAW mengajarkan doa sebagai berikut: “Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari hasad.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Kesimpulan

Artikel di atas mengulas secara komprehensif mengenai sifat hasad, termasuk pengertian, bahaya yang ditimbulkannya, dan upaya mengatasi sifat tercela ini. Diharapkan pembaca dapat memperoleh manfaat dan pemahaman yang mendalam, serta memperoleh panduan untuk membersihkan hati dari sifat yang tidak diinginkan ini. Semoga informasi ini memberikan kontribusi positif dalam perjalanan spiritual dan moral kita. Teruslah berupaya untuk membentuk karakter yang lebih baik, dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk yang benar. Wallahu a’lam.

FAQ

Apa itu hasad?

Baca Juga  Doa Sesudah Sholat Dhuha Latin Arab dan Terjemahan

Hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat dari orang yang memilikinya, baik itu nikmat dalam agama maupun dalam dunia.

Apa bedanya hasad, ghibtah, dan hasud?

Hasad berbeda dengan ghibtah, yang merupakan menginginkan nikmat yang sama dengan orang lain tanpa mengharapkan hilangnya nikmat dari orang tersebut. Ghibtah adalah sifat terpuji yang dianjurkan dalam Islam. Hasad juga berbeda dengan hasud, yang merupakan perasaan tidak senang terhadap nikmat yang dimiliki orang lain, tetapi tidak menginginkan hilangnya nikmat tersebut. Hasud adalah sifat yang wajar dan manusiawi.

Apa bahaya hasad bagi pelakunya?

Hasad dapat menyebabkan seseorang menentang takdir Allah SWT, menghapus pahala dan amal baik, menimbulkan kebencian dan permusuhan, merusak jiwa dan akhlak, serta mengganggu kesehatan fisik.

Bagaimana cara menghindari hasad?

Cara menghindari hasad adalah dengan meyakini keadilan Allah SWT dalam menakdirkan dan memberikan nikmat kepada hamba-Nya, memperbanyak bersyukur atas nikmat yang dimiliki, menjaga sifat rendah hati dan tidak sombong, serta mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Bagaimana cara mengobati hasad?

Cara mengobati hasad adalah dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syaitan dan penyakit hasad, beristighfar dan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan, berdoa agar Allah SWT memberikan nikmat yang sama atau lebih baik kepada diri sendiri dan orang yang didengki, serta berusaha untuk berbuat baik dan bersilaturahmi dengan orang yang didengk