
Mutakabbir artinya adalah sifat sombong atau angkuh. Sifat ini biasanya ditunjukkan oleh orang yang merasa dirinya lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain.
Mutakabbir adalah sifat yang tercela dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang bersifat mutakabbir akan dijauhkan dari rahmat-Nya. Selain itu, mutakabbir juga dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan sosial, seperti perpecahan dan konflik.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat mutakabbir dan selalu bersikap rendah hati. Dengan bersikap rendah hati, kita akan lebih mudah menjalin hubungan baik dengan orang lain dan meraih kesuksesan dalam hidup.
mutakabbir artinya
Mutakabbir artinya adalah sifat sombong atau angkuh. Sifat ini sangat tercela dalam Islam dan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan sosial. Berikut adalah 9 aspek penting yang terkait dengan mutakabbir artinya:
- Sombong
- Angkuh
- Merasa lebih tinggi
- Merasa lebih baik
- Tercela dalam Islam
- Menjauhkan dari rahmat Allah
- Menimbulkan perpecahan
- Menimbulkan konflik
- Menghambat kesuksesan
Dari kesembilan aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa mutakabbir adalah sifat yang sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menghindari sifat mutakabbir dan berusaha untuk bersikap rendah hati. Dengan bersikap rendah hati, kita akan lebih mudah menjalin hubungan baik dengan orang lain, meraih kesuksesan dalam hidup, dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Sombong
Sombong adalah salah satu sifat yang termasuk dalam mutakabbir artinya. Sombong adalah sikap merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain. Sifat ini biasanya ditunjukkan dengan sikap angkuh, congkak, dan merasa paling benar.
-
Merasa Lebih Tinggi
Orang yang sombong biasanya merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain. Mereka merasa memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, seperti kecantikan, kekayaan, atau kepintaran.
-
Merasa Lebih Baik
Selain merasa lebih tinggi, orang yang sombong juga merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Mereka menganggap orang lain rendah, hina, dan tidak layak untuk bergaul dengan mereka.
-
Sikap Angkuh
Orang yang sombong biasanya memiliki sikap angkuh. Mereka memandang orang lain dengan sebelah mata dan tidak menghargai pendapat orang lain.
-
Congkak
Orang yang sombong juga biasanya congkak. Mereka suka membanggakan diri sendiri dan meremehkan orang lain.
Sifat sombong sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang sombong akan dijauhi oleh orang lain karena sikapnya yang tidak menyenangkan. Selain itu, sifat sombong juga dapat menghambat kesuksesan karena orang yang sombong biasanya tidak mau menerima kritik dan saran dari orang lain.
Angkuh
Angkuh merupakan salah satu sifat yang termasuk dalam mutakabbir artinya. Angkuh adalah sikap merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain, dan biasanya ditunjukkan dengan sikap sombong, congkak, dan merasa paling benar.
-
Merasa Paling Benar
Orang yang angkuh biasanya merasa dirinya paling benar. Mereka tidak mau menerima pendapat orang lain dan selalu merasa pendapat merekalah yang paling benar.
-
Tidak Mau Mengalah
Orang yang angkuh juga biasanya tidak mau mengalah. Mereka selalu ingin menang sendiri dan tidak mau mengakui kesalahan mereka.
-
Meremehkan Orang Lain
Orang yang angkuh biasanya meremehkan orang lain. Mereka menganggap orang lain rendah, hina, dan tidak layak untuk bergaul dengan mereka.
-
Sikap Sombong
Orang yang angkuh biasanya memiliki sikap sombong. Mereka suka membanggakan diri sendiri dan memandang orang lain dengan sebelah mata.
Sifat angkuh sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang angkuh akan dijauhi oleh orang lain karena sikapnya yang tidak menyenangkan. Selain itu, sifat angkuh juga dapat menghambat kesuksesan karena orang yang angkuh biasanya tidak mau menerima kritik dan saran dari orang lain.
Merasa Lebih Tinggi
Merasa lebih tinggi adalah salah satu aspek penting yang terkait dengan mutakabbir artinya. Merasa lebih tinggi adalah perasaan bahwa dirinya lebih unggul atau lebih baik dari orang lain. Perasaan ini biasanya ditunjukkan dengan sikap sombong, angkuh, dan merasa paling benar.
-
Merendahkan Orang Lain
Orang yang merasa lebih tinggi biasanya cenderung merendahkan orang lain. Mereka menganggap orang lain rendah, hina, dan tidak layak untuk bergaul dengan mereka.
-
Tidak Mau Mengakui Kesalahan
Orang yang merasa lebih tinggi biasanya tidak mau mengakui kesalahan mereka. Mereka selalu merasa benar dan tidak mau menerima kritik atau saran dari orang lain.
-
Selalu Ingin Dipuji
Orang yang merasa lebih tinggi biasanya selalu ingin dipuji dan dihormati oleh orang lain. Mereka sangat senang jika dipuji dan sangat marah jika dikritik.
-
Sulit Bekerja Sama
Orang yang merasa lebih tinggi biasanya sulit bekerja sama dengan orang lain. Mereka merasa bahwa mereka lebih pintar dan lebih mampu dari orang lain, sehingga mereka tidak mau bekerja sama dengan orang lain.
Perasaan merasa lebih tinggi sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang merasa lebih tinggi akan dijauhi oleh orang lain karena sikapnya yang tidak menyenangkan. Selain itu, perasaan merasa lebih tinggi juga dapat menghambat kesuksesan karena orang yang merasa lebih tinggi biasanya tidak mau menerima kritik dan saran dari orang lain.
Merasa lebih baik
Dalam konteks mutakabbir artinya, merasa lebih baik merujuk pada sikap atau keyakinan bahwa diri sendiri lebih unggul atau lebih berharga dibandingkan orang lain. Ini melibatkan perasaan superioritas dan dapat bermanifestasi dalam berbagai aspek kehidupan.
-
Meremehkan Orang Lain
Orang yang merasa lebih baik cenderung memandang rendah orang lain, meremehkan kemampuan dan nilai mereka. Mereka mungkin menggunakan kata-kata atau tindakan yang merendahkan untuk menunjukkan superioritas mereka. -
Mencari Perhatian dan Pujian
Untuk memvalidasi perasaan superioritas mereka, orang yang merasa lebih baik mungkin terus mencari perhatian dan pujian dari orang lain. Mereka mungkin memb pencapaian mereka atau meremehkan pencapaian orang lain. -
Klaim Keistimewaan
Individu yang merasa lebih baik mungkin percaya bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan khusus atau hak istimewa karena mereka melihat diri mereka lebih penting atau berharga. Mereka mungkin mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka atau memberikan perlakuan yang menguntungkan.
Perasaan merasa lebih baik merupakan aspek penting dari mutakabbir artinya karena memperkuat sikap superioritas dan kesombongan. Ini dapat menciptakan penghalang dalam hubungan, menghambat pertumbuhan pribadi, dan berkontribusi pada konflik dan ketidakharmonisan sosial.
Tercela dalam Islam
Dalam konteks mutakabbir artinya, “tercela dalam Islam” merujuk pada sifat atau perilaku yang sangat dikutuk dan tidak disukai dalam ajaran agama Islam.
-
Pelanggaran Perintah Allah
Mutakabbir, atau kesombongan, merupakan pelanggaran langsung terhadap perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa orang-orang yang sombong tidak akan masuk surga (QS. An-Nahl: 29). -
Menjauhkan dari Rahmat Allah
Orang yang bersikap mutakabbir akan dijauhkan dari rahmat Allah SWT. Mereka tidak akan mendapatkan pertolongan dan kasih sayang dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat (QS. Luqman: 18). -
Menimbulkan Dosa Besar
Kesombongan termasuk dosa besar dalam Islam. Orang yang sombong akan mendapatkan hukuman yang berat di akhirat karena sikapnya yang tidak terpuji. -
Merusak Hubungan dengan Sesama
Mutakabbir dapat merusak hubungan dengan sesama manusia. Orang yang sombong tidak akan disukai dan dijauhi oleh orang lain karena sikapnya yang angkuh dan merendahkan.
Dengan demikian, “tercela dalam Islam” merupakan aspek penting dari mutakabbir artinya yang menunjukkan beratnya dosa kesombongan dan implikasinya yang luas dalam kehidupan seorang muslim. Menghindari sifat mutakabbir dan berusaha untuk bersikap rendah hati merupakan salah satu kunci utama untuk meraih ridha Allah SWT dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
Menjauhkan dari rahmat Allah
Dalam konteks mutakabbir artinya, “menjauhkan dari rahmat Allah” merujuk pada dampak negatif dari sifat sombong dan angkuh terhadap hubungan seseorang dengan Tuhannya. Sifat mutakabbir dapat menghalangi seseorang untuk menerima kasih sayang, pertolongan, dan ampunan dari Allah SWT.
-
Penghalang Penerimaan Doa
Orang yang sombong memiliki hati yang keras dan tertutup, sehingga menghalangi doa-doanya untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Kesombongan membuat seseorang merasa tidak membutuhkan bantuan dan pertolongan Tuhan, sehingga mereka lalai dalam berdoa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
-
Kehilangan Keberkahan
Allah SWT memberikan keberkahan kepada hamba-hamba-Nya yang rendah hati dan bersyukur. Orang yang sombong akan kehilangan keberkahan tersebut karena sikapnya yang angkuh dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Kehilangan keberkahan dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan.
-
Terhalang dari Ampunan
Kesombongan dapat menghalangi seseorang untuk mengakui kesalahan dan meminta ampunan kepada Allah SWT. Orang yang sombong merasa malu dan gengsi untuk mengakui kesalahannya, sehingga mereka terus terjebak dalam dosa dan jauh dari rahmat Allah SWT.
-
Hukuman di Akhirat
Orang yang sombong akan mendapatkan hukuman yang berat di akhirat karena sikapnya yang tercela. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang sombong akan dimasukkan ke dalam neraka (QS. Ghafir: 75).
Dengan demikian, “menjauhkan dari rahmat Allah” merupakan aspek penting dari mutakabbir artinya yang menunjukkan dampak buruk dari sifat sombong dan angkuh terhadap hubungan seseorang dengan Tuhannya. Menghindari sifat mutakabbir dan berusaha untuk bersikap rendah hati merupakan salah satu kunci utama untuk meraih ridha Allah SWT dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
Menimbulkan perpecahan
Dalam konteks mutakabbir artinya, “menimbulkan perpecahan” merujuk pada dampak negatif dari sifat sombong dan angkuh terhadap hubungan sosial. Orang yang sombong cenderung memicu perpecahan dan konflik dalam masyarakat karena sikapnya yang merendahkan dan merasa lebih tinggi dari orang lain.
Salah satu penyebab utama perpecahan yang ditimbulkan oleh sifat mutakabbir adalah sikap eksklusif dan diskriminatif. Orang yang sombong cenderung membeda-bedakan orang lain berdasarkan status sosial, kekayaan, atau kelompok tertentu. Mereka hanya mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap setara atau lebih rendah dari mereka, sehingga menciptakan jurang pemisah dalam masyarakat.
Selain itu, sifat mutakabbir juga dapat memicu konflik karena orang yang sombong seringkali tidak dapat menerima perbedaan pendapat atau kritik. Mereka merasa bahwa pendapat mereka adalah yang paling benar dan tidak mau mendengarkan pandangan orang lain. Sikap ini dapat memicu perdebatan yang tidak sehat dan bahkan berujung pada konflik terbuka.
Perpecahan yang ditimbulkan oleh sifat mutakabbir memiliki dampak negatif yang luas bagi masyarakat. Perpecahan dapat menghambat kerja sama, merusak harmoni sosial, dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk pertumbuhan dan kemajuan bersama.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat mutakabbir dan berusaha untuk bersikap rendah hati. Dengan bersikap rendah hati, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, menciptakan lingkungan sosial yang positif, dan berkontribusi pada kemajuan bersama.
Menimbulkan konflik
Dalam konteks mutakabbir artinya, “menimbulkan konflik” merujuk pada dampak negatif dari sifat sombong dan angkuh terhadap hubungan sosial. Orang yang sombong cenderung memicu perpecahan dan konflik dalam masyarakat karena sikapnya yang merendahkan dan merasa lebih tinggi dari orang lain.
Salah satu penyebab utama konflik yang ditimbulkan oleh sifat mutakabbir adalah sikap eksklusif dan diskriminatif. Orang yang sombong cenderung membeda-bedakan orang lain berdasarkan status sosial, kekayaan, atau kelompok tertentu. Mereka hanya mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap setara atau lebih rendah dari mereka, sehingga menciptakan jurang pemisah dalam masyarakat. Hal ini dapat memicu kecemburuan, kebencian, dan konflik di antara anggota masyarakat.
Selain itu, sifat mutakabbir juga dapat memicu konflik karena orang yang sombong seringkali tidak dapat menerima perbedaan pendapat atau kritik. Mereka merasa bahwa pendapat mereka adalah yang paling benar dan tidak mau mendengarkan pandangan orang lain. Sikap ini dapat memicu perdebatan yang tidak sehat dan bahkan berujung pada konflik terbuka. Konflik yang dipicu oleh sifat mutakabbir dapat merusak hubungan antar individu, kelompok, bahkan negara.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat mutakabbir dan berusaha untuk bersikap rendah hati. Dengan bersikap rendah hati, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, menciptakan lingkungan sosial yang positif, dan berkontribusi pada kemajuan bersama.
Menghambat Kesuksesan
Dalam konteks mutakabbir artinya, “menimbulkan konflik” merujuk pada dampak negatif dari sifat sombong dan angkuh terhadap hubungan sosial. Orang yang sombong cenderung memicu perpecahan dan konflik dalam masyarakat karena sikapnya yang merendahkan dan merasa lebih tinggi dari orang lain.
Salah satu penyebab utama konflik yang ditimbulkan oleh sifat mutakabbir adalah sikap eksklusif dan diskriminatif. Orang yang sombong cenderung membeda-bedakan orang lain berdasarkan status sosial, kekayaan, atau kelompok tertentu. Mereka hanya mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap setara atau lebih rendah dari mereka, sehingga menciptakan jurang pemisah dalam masyarakat. Hal ini dapat memicu kecemburuan, kebencian, dan konflik di antara anggota masyarakat.
Selain itu, sifat mutakabbir juga dapat memicu konflik karena orang yang sombong seringkali tidak dapat menerima perbedaan pendapat atau kritik. Mereka merasa bahwa pendapat mereka adalah yang paling benar dan tidak mau mendengarkan pandangan orang lain. Sikap ini dapat memicu perdebatan yang tidak sehat dan bahkan berujung pada konflik terbuka. Konflik yang dipicu oleh sifat mutakabbir dapat merusak hubungan antar individu, kelompok, bahkan negara.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat mutakabbir dan berusaha untuk bersikap rendah hati. Dengan bersikap rendah hati, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, menciptakan lingkungan sosial yang positif, dan berkontribusi pada kemajuan bersama.
FAQ mutakabbir artinya
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang mutakabbir artinya beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan mutakabbir?
Jawaban:Mutakabbir artinya adalah sifat sombong atau angkuh, merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain.Pertanyaan 2: Mengapa mutakabbir tercela dalam Islam?
Jawaban:Karena mutakabbir merupakan pelanggaran perintah Allah, menjauhkan dari rahmat-Nya, merupakan dosa besar, dan merusak hubungan dengan sesama.Pertanyaan 3: Bagaimana sifat mutakabbir dapat menimbulkan perpecahan?
Jawaban:Karena orang yang mutakabbir cenderung bersikap eksklusif, diskriminatif, dan tidak dapat menerima perbedaan pendapat, sehingga menciptakan jurang pemisah dalam masyarakat.Pertanyaan 4: Mengapa mutakabbir dapat menghambat kesuksesan?
Jawaban:Karena orang yang mutakabbir cenderung tidak mau menerima kritik dan saran dari orang lain, sehingga menghambat perkembangan diri dan pencapaian kesuksesan.Pertanyaan 5: Bagaimana cara menghindari sifat mutakabbir?
Jawaban:Dengan selalu bersikap rendah hati, menghargai orang lain, dan menerima kritik dengan lapang dada.Pertanyaan 6: Apa manfaat bersikap rendah hati?
Jawaban:Dengan bersikap rendah hati, kita dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menciptakan lingkungan yang positif, dan meraih kesuksesan dalam hidup.
Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang mutakabbir artinya. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Pengertian dan Dampak Negatif Sifat Mutakabbir
Tips Menghindari Sifat Mutakabbir
Sifat mutakabbir atau sombong merupakan sifat yang tercela dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari sifat mutakabbir:
Tip 1: Selalu Bersikap Rendah Hati
Hindarilah sikap merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tip 2: Hargai Orang Lain
Berikan penghargaan dan penghormatan kepada setiap orang, apapun latar belakang atau status sosialnya. Sikap ini akan membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati.
Tip 3: Terima Kritik dengan Lapang Dada
Jangan mudah tersinggung atau marah ketika menerima kritik. Kritik merupakan masukan yang berharga untuk pengembangan diri. Terimalah kritik dengan lapang dada dan jadikan sebagai bahan untuk memperbaiki diri.
Tip 4: Hindari Bersikap Eksklusif
Jangan membeda-bedakan orang lain berdasarkan status sosial, kekayaan, atau kelompok tertentu. Bersikaplah terbuka dan ramah kepada semua orang.
Tip 5: Jangan Terlalu Membanggakan Diri
Hindarilah sikap terlalu membanggakan diri sendiri atau pencapaian yang diraih. Sikap seperti ini dapat membuat orang lain merasa rendah diri atau tersinggung.
Tip 6: Bersikap Empati
Cobalah untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami perasaan mereka. Sikap empati dapat membantu kita menghindari sikap mutakabbir.
Tip 7: Ingatlah bahwa Semua Orang Adalah Makhluk Tuhan
Semua manusia diciptakan oleh Tuhan dengan derajat yang sama. Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain.
Tip 8: Berdoa kepada Tuhan untuk Dihindarkan dari Sifat Mutakabbir
Berdoalah kepada Tuhan untuk dihindarkan dari sifat mutakabbir dan diberi sifat rendah hati. Doa merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat menghindari sifat mutakabbir dan menjadi pribadi yang lebih baik. Sifat rendah hati akan membuat kita lebih dicintai dan dihormati oleh orang lain, serta membawa kesuksesan dalam hidup.
Kesimpulan
Mutakabbir artinya adalah sifat sombong atau angkuh, merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain. Sifat ini sangat tercela dalam Islam dan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat mutakabbir dan selalu bersikap rendah hati.
Dengan menghindari sifat mutakabbir, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain, meraih kesuksesan dalam hidup, dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Marilah kita semua berusaha untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan saling menghargai, agar tercipta masyarakat yang damai dan sejahtera.
Youtube Video:
