
Keputihan adalah cairan atau lendir yang keluar dari vagina. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan dan menjaga kelembapan vagina. Normalnya, keputihan berwarna bening atau putih susu dan tidak berbau. Namun, terkadang keputihan bisa berubah warna, salah satunya menjadi kuning.
Keputihan berwarna kuning biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Infeksi bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis, sedangkan infeksi jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans. Kedua jenis infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal, perih, dan bau tidak sedap pada vagina.
Selain infeksi, keputihan berwarna kuning juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:
- Alergi atau iritasi terhadap produk perawatan kewanitaan, seperti sabun atau pembalut
- Penyakit menular seksual, seperti klamidia atau gonore
- Kehamilan
- Menopause
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kenapa Keputihan Berwarna Kuning
Keputihan berwarna kuning adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah 8 aspek penting yang perlu diketahui:
- Infeksi bakteri
- Infeksi jamur
- Alergi atau iritasi
- Penyakit menular seksual
- Kehamilan
- Menopause
- Kurang menjaga kebersihan
- Penggunaan antibiotik
Infeksi bakteri dan jamur adalah penyebab paling umum keputihan berwarna kuning. Infeksi bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis, sedangkan infeksi jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans. Kedua jenis infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal, perih, dan bau tidak sedap pada vagina.
Alergi atau iritasi terhadap produk perawatan kewanitaan, seperti sabun atau pembalut, juga dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning. Penyakit menular seksual, seperti klamidia atau gonore, juga dapat menyebabkan gejala ini.
Pada wanita hamil, keputihan berwarna kuning dapat disebabkan oleh perubahan hormon. Sedangkan pada wanita menopause, keputihan berwarna kuning dapat disebabkan oleh penurunan kadar estrogen.
Kurang menjaga kebersihan area kewanitaan dan penggunaan antibiotik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan berwarna kuning. Antibiotik dapat membunuh bakteri baik yang berperan dalam menjaga keseimbangan pH vagina, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi.
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab utama keputihan berwarna kuning. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis, yang secara alami terdapat dalam jumlah kecil di vagina. Namun, ketika bakteri ini tumbuh berlebihan, dapat menyebabkan infeksi yang disebut vaginosis bakterialis.
-
Gejala Vaginosis Bakterialis
Gejala vaginosis bakterialis antara lain keputihan berwarna kuning atau abu-abu, berbau amis, dan gatal atau iritasi pada vagina.
-
Penyebab Vaginosis Bakterialis
Penyebab pasti vaginosis bakterialis belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi ini antara lain:
- Aktivitas seksual
- Penggunaan antibiotik
- Douching
- Penggunaan produk perawatan kewanitaan yang mengiritasi
-
Pengobatan Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis biasanya diobati dengan antibiotik, baik dalam bentuk oral maupun krim vagina. Penting untuk menyelesaikan pengobatan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah infeksi berulang.
-
Pencegahan Vaginosis Bakterialis
Tidak ada cara pasti untuk mencegah vaginosis bakterialis, tetapi beberapa tips yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya infeksi ini antara lain:
- Menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik
- Hindari penggunaan produk perawatan kewanitaan yang mengiritasi
- Hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu
- Praktikkan seks yang aman
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti bau amis, gatal, atau iritasi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Infeksi jamur
Infeksi jamur adalah penyebab umum lainnya dari keputihan berwarna kuning. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans, yang secara alami terdapat pada vagina dalam jumlah kecil. Namun, ketika jamur ini tumbuh berlebihan, dapat menyebabkan infeksi yang disebut kandidiasis vagina.
Gejala kandidiasis vagina antara lain keputihan berwarna kuning atau putih kental, gatal atau iritasi pada vagina dan sekitarnya, serta nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kandidiasis vagina antara lain:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Diabetes
- Kehamilan
- Penggunaan antibiotik
- Penggunaan kontrasepsi hormonal
Pengobatan kandidiasis vagina biasanya dilakukan dengan obat antijamur, baik dalam bentuk krim vagina, tablet vagina, atau obat minum.
Penting untuk menyelesaikan pengobatan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah infeksi berulang. Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti gatal atau iritasi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Alergi atau iritasi
Alergi atau iritasi merupakan salah satu penyebab keputihan berwarna kuning yang seringkali tidak disadari. Kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan produk perawatan kewanitaan tertentu, seperti sabun, pembalut, atau tisu toilet yang mengandung bahan-bahan yang mengiritasi kulit sensitif di area kewanitaan.
Selain itu, alergi terhadap bahan lateks pada kondom atau diafragma juga dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan keputihan berwarna kuning. Gejala alergi atau iritasi pada area kewanitaan biasanya meliputi rasa gatal, perih, kemerahan, dan bengkak.
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning disertai dengan gejala alergi atau iritasi, sebaiknya segera hentikan penggunaan produk yang diduga menjadi penyebab alergi dan berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu penyebab keputihan berwarna kuning yang perlu diwaspadai. PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Ada beberapa jenis PMS yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, antara lain:
-
Klamidia
Klamidia adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang uretra, serviks, dan rektum. Gejala klamidia biasanya muncul 1-3 minggu setelah terinfeksi, dan dapat meliputi keputihan berwarna kuning atau hijau, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah.
-
Gonore
Gonore adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang uretra, serviks, dan rektum. Gejala gonore biasanya muncul 2-5 hari setelah terinfeksi, dan dapat meliputi keputihan berwarna kuning atau hijau, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah.
-
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi parasit yang dapat menyerang vagina dan uretra. Gejala trikomoniasis biasanya muncul 5-28 hari setelah terinfeksi, dan dapat meliputi keputihan berwarna kuning atau kehijauan, berbusa, dan berbau amis, gatal dan iritasi pada vagina dan uretra, serta nyeri saat buang air kecil.
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning disertai dengan gejala-gejala PMS lainnya, seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, atau gatal dan iritasi pada area kewanitaan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kehamilan
Selama kehamilan, terjadi perubahan hormonal yang signifikan dalam tubuh wanita. Perubahan hormonal ini dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur dan bakteri, yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning.
-
Peningkatan kadar estrogen
Hormon estrogen meningkat selama kehamilan, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir serviks. Lendir serviks yang lebih banyak dan kental dapat menciptakan lingkungan yang lebih lembap dan hangat, sehingga jamur dan bakteri lebih mudah tumbuh.
-
Penurunan kadar progesteron
Progesteron adalah hormon yang membantu menjaga keseimbangan pH vagina. Selama kehamilan, kadar progesteron menurun, yang dapat menyebabkan perubahan pH vagina menjadi lebih basa. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri jahat dan menyebabkan infeksi.
-
Perubahan sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh wanita mengalami perubahan selama kehamilan. Perubahan ini bertujuan untuk melindungi janin dari serangan sistem kekebalan tubuh ibu, tetapi juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi jamur dan bakteri pada vagina.
-
Faktor lainnya
Selain perubahan hormonal dan sistem kekebalan tubuh, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko keputihan berwarna kuning selama kehamilan, seperti kurangnya menjaga kebersihan area kewanitaan, penggunaan antibiotik, dan diabetes gestasional.
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning selama kehamilan, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti gatal atau iritasi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Menopause
Menopause adalah kondisi alami yang terjadi pada wanita ketika produksi hormon estrogen dan progesteron menurun. Penurunan kadar hormon ini dapat menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh, termasuk pada organ reproduksi wanita.
Salah satu perubahan yang dapat terjadi pada masa menopause adalah perubahan pada vagina. Vagina menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis. Perubahan ini dapat menyebabkan iritasi, gatal, dan rasa tidak nyaman. Selain itu, penurunan kadar estrogen juga dapat menyebabkan perubahan pH vagina, menjadi lebih basa. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur dan bakteri, yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning.
Keputihan berwarna kuning pada masa menopause biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika keputihan disertai dengan gejala lain, seperti gatal, iritasi, atau bau yang tidak sedap, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kurang menjaga kebersihan
Kurang menjaga kebersihan area kewanitaan dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan berwarna kuning. Hal ini karena kurangnya kebersihan dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan jamur pada vagina.
-
Tidak membersihkan vagina dengan benar
Membersihkan vagina dengan benar sangat penting untuk menjaga kebersihan area kewanitaan. Gunakan air hangat dan sabun yang lembut untuk membersihkan area luar vagina. Hindari penggunaan sabun yang keras atau berparfum, karena dapat mengiritasi kulit sensitif di area kewanitaan.
-
Tidak mengganti celana dalam secara teratur
Celana dalam yang lembap dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur. Gantilah celana dalam setiap hari, terutama setelah berolahraga atau berkeringat.
-
Tidak menggunakan pembalut atau tampon dengan benar
Pembalut dan tampon harus diganti secara teratur untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Ganti pembalut atau tampon setiap 4-8 jam, atau lebih sering jika aliran menstruasi deras.
-
Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh area kewanitaan
Tangan dapat menjadi sumber bakteri dan jamur. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyentuh area kewanitaan untuk mencegah penularan infeksi.
Dengan menjaga kebersihan area kewanitaan dengan benar, Anda dapat membantu mengurangi risiko terjadinya keputihan berwarna kuning dan menjaga kesehatan vagina.
Penggunaan antibiotik
Penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan berwarna kuning. Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Meskipun antibiotik sangat efektif dalam mengobati infeksi bakteri, namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau berlebihan dapat menyebabkan efek samping, termasuk gangguan pada keseimbangan bakteri baik dan jahat di dalam vagina.
Bakteri baik (Lactobacillus) berperan penting dalam menjaga kesehatan vagina dengan memproduksi asam laktat, yang membantu menjaga pH vagina tetap asam. Kondisi pH vagina yang asam ini menghambat pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi, seperti bakteri Gardnerella vaginalis. Namun, penggunaan antibiotik dapat membunuh bakteri baik dan jahat secara bersamaan, sehingga menyebabkan pertumbuhan berlebihan bakteri jahat dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur dan bakteri pada vagina, yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan antibiotik sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak menggunakannya secara berlebihan. Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning setelah menggunakan antibiotik, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Keputihan Berwarna Kuning
Keputihan berwarna kuning merupakan kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif, berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan:
Pertanyaan 1: Apa saja penyebab keputihan berwarna kuning?
Penyebab keputihan berwarna kuning yang paling umum adalah infeksi bakteri dan infeksi jamur. Selain itu, keputihan berwarna kuning juga dapat disebabkan oleh alergi atau iritasi, penyakit menular seksual, kehamilan, menopause, kurang menjaga kebersihan, dan penggunaan antibiotik.
Pertanyaan 2: Apakah keputihan berwarna kuning selalu berbahaya?
Tidak selalu. Keputihan berwarna kuning yang tidak disertai gejala lain, seperti gatal, iritasi, atau bau yang tidak sedap, biasanya tidak berbahaya. Namun, jika keputihan berwarna kuning disertai dengan gejala lain, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara mencegah keputihan berwarna kuning?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah keputihan berwarna kuning, antara lain menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik, menghindari penggunaan produk perawatan kewanitaan yang mengiritasi, menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu, dan praktikkan seks yang aman.
Pertanyaan 4: Apakah keputihan berwarna kuning dapat diobati?
Ya, keputihan berwarna kuning dapat diobati tergantung pada penyebabnya. Pengobatan keputihan berwarna kuning biasanya menggunakan obat-obatan, seperti antibiotik atau antijamur.
Pertanyaan 5: Kapan harus memeriksakan keputihan berwarna kuning ke dokter?
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning disertai dengan gejala lain, seperti gatal, iritasi, bau yang tidak sedap, atau nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Pertanyaan 6: Bisakah keputihan berwarna kuning menular?
Keputihan berwarna kuning yang disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri dapat menular melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan infeksi.
Dengan memahami penyebab dan cara penanganan keputihan berwarna kuning, Anda dapat menjaga kesehatan organ reproduksi dan mencegah terjadinya komplikasi.
Lanjut membaca: Gejala dan Penyebab Keputihan Berwarna Kuning
Tips Mencegah Keputihan Berwarna Kuning
Keputihan berwarna kuning yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur dapat dicegah dengan melakukan beberapa tips berikut:
Tip 1: Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan
Bersihkan area kewanitaan dengan air hangat dan sabun yang lembut setiap hari. Hindari penggunaan sabun yang keras atau berparfum, karena dapat mengiritasi kulit sensitif di area kewanitaan.
Tip 2: Mengganti Celana Dalam Secara Teratur
Celana dalam yang lembap dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur. Gantilah celana dalam setiap hari, terutama setelah berolahraga atau berkeringat.
Tip 3: Menggunakan Pembalut atau Tampon dengan Benar
Pembalut dan tampon harus diganti secara teratur untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Ganti pembalut atau tampon setiap 4-8 jam, atau lebih sering jika aliran menstruasi deras.
Tip 4: Menghindari Penggunaan Antibiotik yang Tidak Perlu
Antibiotik dapat membunuh bakteri baik dan jahat secara bersamaan, sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan bakteri jahat dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur dan bakteri pada vagina. Gunakan antibiotik hanya jika diresepkan oleh dokter dan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Tip 5: Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seksual
Keputihan berwarna kuning yang disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri dapat menular melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan infeksi.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat membantu mengurangi risiko terjadinya keputihan berwarna kuning dan menjaga kesehatan organ reproduksi.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Keputihan Berwarna Kuning
Kesimpulan
Keputihan berwarna kuning merupakan kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi bakteri dan jamur hingga alergi, penyakit menular seksual, kehamilan, menopause, kurang menjaga kebersihan, dan penggunaan antibiotik. Meskipun keputihan berwarna kuning tidak selalu berbahaya, namun jika disertai dengan gejala lain, seperti gatal, iritasi, atau bau yang tidak sedap, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dengan menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik, menghindari penggunaan produk perawatan kewanitaan yang mengiritasi, menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu, dan praktikkan seks yang aman, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya keputihan berwarna kuning dan menjaga kesehatan organ reproduksi.
Youtube Video:
